Masih Ada Keluhan Orangtua Siswa Tentang Pungutan LDKS

BEKASI, Garuda News Nusantara - Selama ini orangtua siswa merasa sangat senang setelah pemerintah membiayai anaknya di sekolah. Tetapi yang disebut sekolah gratis itu masih terngiang di telinga mereka, karena masih saja ada pungutan yang dilakukan sekolah dengan alasan berbagai macam biaya. Seperti yang dialami orangtua siswa SMP Negeri 48 Kota Bekasi, yang melakukan pungutan sebesar Rp 450 ribu/siswa untuk biaya Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), demikian dikatakan salah seorang orangtua siswa.

Program kegiatan LDKS tersebut bukan program Kementerian Pedidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program itu adalah diciptakan para petinggi Bidang Olahraga, tutur sejumlah kepala sekolah. Namun, dari antara orangtua siswa juga ada yang memprediksi, bahwa program itu merupakan proyek atau bisnis orang-orang penting Dinas Pendidikan dan dengan cara itulah dibuat untuk mengkeruk kocek orangtua siswa. Dikatakan, bahwa anggaran untuk kegiatan LDKS tidak dianggarkan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sehingga dibebankan kepada siswa atau orangtua siswa, ujarnya.

Anehnya, kesepakatan dalam penentuan besaran biaya LDKS dikatakan melalui hasil rapat orangtua siswa. Sementara orangtua siswa mengatakan, bahwa penetapan biaya LDKS itu disepakati melalui WhatsApp (WA). Bahkan, jika melihat kutipan salah seorang guru di WA menjelaskan sudah deal Rp 450 ribu/siswa. Sejumlah orangtua siswa bahkan tidak mengetahui penetapan biaya LDKS melalui rapat atau WA. Hal itu terbukti banyaknya pertanyaan dalam group WA atas tidak diketahuinya semua masalah biaya dan pembuatan Kaos LDKS itu.

Rencana SMP Negeri 48 yang menurut orangtua siswa kelas 7, LDKS sekolah itu akan dilaksanakan di Kabupaten Karawang yaitu di Sangga Buana, Karawang, Jawa Barat 14-15 Desember 2019. Biaya yang dibebankan kepada siswa dibilang sudah deal Rp 450 ribu/siswa. Sementara pembayaran bisa diambil dari uang tabungan siswa, yang dikatakan untuk meringankan Administrasi kegiatan LDKS, seperti yang diungkapkan Wahyu Wali Kelas 7.2, SMP Negeri 48 Kota Bekasi. Dikatakan, pembayaran pelunasan biaya LDKS itu hingga sampai batas 05 Desember 2019.

Banyak orangtua siswa yang bertanya, mengenai Kaos mereka bertanya, apakah dana yang dari Rp 450 ribu/siswa sekaligus dengan pembelian Kaos tersebut? Banyak orangtua siswa belum mendapat keterangan yang valid dari sekolah, sehingga mereka bertanya-tanya. Sejumlah guru mengatakan, bahwa pelaksanaan kegiatan LDKS itu tidak bisa dipaksakan terhadap siswa. Siapa saja yang mau ikut latihan itu silahkan saja, asalakan jangan ada kesan pemaksaan, tutur salah seorang guru yang tidak bersedia disebut namanya. Ketika hal itu ingin dikonfirmasikan kepada H. Hambali Kepala SMP Negeri 48 Kota Bekasi, namun tidak mendapat jawaban dan tidak mau mengangkat teleponnya. (Tim Redaksi)