BEKASI, Garuda News Nusantara - Proyek pembangunan Turap di Saluran Kali Perumahan Narogong Raya yang menyerap anggaran lebih kurang Rp 800 juta. Dinilai tak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB), sebab dalam pemasangan Kaki atau sepatu sebagai fondasi tidak menggunakan pasir untuk lantai kerja, bahkan tidak dilakukan pengecoran. Pemasangan batu hanya ditabur, kemudian ditabur adukan semen dari atas.
Proyek ini dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat. Peningkatan saluran Jln. Narogong Raya RW. 010, 021, 030 dan 07. Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Dengan nilai kontrak sebesar Rp 862.872.096.00 Yang dikerjakan CV. Cikal Kelapa Mandiri. Nomor Kontrak: 600/30/SP/E-TENDER.32.236/DBMSDA. Namun dalam Papan Proyek tidak disebut jangka waktu pelaksanaan pekerjaan. Sehingga proyek itu tidak diketahui apakah Multiyear atau tidak.
Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, dimana pemasangan kaki atau sepatunya diduga tak sesuai dengan RAB, karena pasangan batunya ditabur atau diampar tidak disusun rapih di atas tanah berlumpur. Kemudian, menimbulkan pertanyaan, karena kaki penahan turap tidak dicor layaknya proyek-proyek turap lainnya. Pemasangan batu yang menjadi kaki atau sepatu turap langsung diampar di atas lumpur tanpa menabur pasir sebagai lantai kerja. Hanya diampar batunya lalu ditabur adukan semen di atasnya. Sehingga diduga jika hujan deras dan lebat batu yang dipasang akan tergerus dan turapnya pun ambruk, kata salah seorang warga Perumahan Narogong Indah.
Sementara batu bekas turap lama yang digali, semua diangkut dan tidak diketahui dibawa kemana. Kontraktor menggunakan batu belah dalam pemasangan turap tersebut, kendati menggunakan batu lama satu dua yang dinilai tidak masalah-lah. Karena masih didominasi batu belah yang baru. Batu lama yang diangkut pakai truck, sebetulnya masih bisa digunakan untuk proyek pemasangan batu lainnya,, tambah warga setempat.
Tampaknya pihak pengawas Bina Marga dan Sumber Daya Air baik dari Provinsi Jawa Barat maupun Kota Bekasi, sepertinya membiarkan proyek turap itu dikerjakan tanpa menggunakan sepatu atau kaki, khususnya pekerjaan turap awal. Tapi belakangan atau pemasangan turap belakangan sudah dibuat kaki, kendati terlihat tidak begitu kuat, sebab pemasangan sepatunya itu belum benar-benar kering airnya sudah dipasang kakinya, demikian hasil investigasi di lapangan.
Sudah beberapa kali didatangi H. Arif S ke Jln Kartini Kota Bekasi, untuk minta konfirmasinya, atas proyek turap Kali Perumahan Narogong Indah yang menyerap anggaran ratusan juta rupiah, selalu tidak berada di tempat dan Satpamnya pun selalu mengatakan Bosnya tidak berada. (Pas/Red)
Proyek ini dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat. Peningkatan saluran Jln. Narogong Raya RW. 010, 021, 030 dan 07. Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Dengan nilai kontrak sebesar Rp 862.872.096.00 Yang dikerjakan CV. Cikal Kelapa Mandiri. Nomor Kontrak: 600/30/SP/E-TENDER.32.236/DBMSDA. Namun dalam Papan Proyek tidak disebut jangka waktu pelaksanaan pekerjaan. Sehingga proyek itu tidak diketahui apakah Multiyear atau tidak.
Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, dimana pemasangan kaki atau sepatunya diduga tak sesuai dengan RAB, karena pasangan batunya ditabur atau diampar tidak disusun rapih di atas tanah berlumpur. Kemudian, menimbulkan pertanyaan, karena kaki penahan turap tidak dicor layaknya proyek-proyek turap lainnya. Pemasangan batu yang menjadi kaki atau sepatu turap langsung diampar di atas lumpur tanpa menabur pasir sebagai lantai kerja. Hanya diampar batunya lalu ditabur adukan semen di atasnya. Sehingga diduga jika hujan deras dan lebat batu yang dipasang akan tergerus dan turapnya pun ambruk, kata salah seorang warga Perumahan Narogong Indah.
Sementara batu bekas turap lama yang digali, semua diangkut dan tidak diketahui dibawa kemana. Kontraktor menggunakan batu belah dalam pemasangan turap tersebut, kendati menggunakan batu lama satu dua yang dinilai tidak masalah-lah. Karena masih didominasi batu belah yang baru. Batu lama yang diangkut pakai truck, sebetulnya masih bisa digunakan untuk proyek pemasangan batu lainnya,, tambah warga setempat.
Tampaknya pihak pengawas Bina Marga dan Sumber Daya Air baik dari Provinsi Jawa Barat maupun Kota Bekasi, sepertinya membiarkan proyek turap itu dikerjakan tanpa menggunakan sepatu atau kaki, khususnya pekerjaan turap awal. Tapi belakangan atau pemasangan turap belakangan sudah dibuat kaki, kendati terlihat tidak begitu kuat, sebab pemasangan sepatunya itu belum benar-benar kering airnya sudah dipasang kakinya, demikian hasil investigasi di lapangan.
Sudah beberapa kali didatangi H. Arif S ke Jln Kartini Kota Bekasi, untuk minta konfirmasinya, atas proyek turap Kali Perumahan Narogong Indah yang menyerap anggaran ratusan juta rupiah, selalu tidak berada di tempat dan Satpamnya pun selalu mengatakan Bosnya tidak berada. (Pas/Red)
COMMENTS