MEDAN, Garuda News Nusantara - Puluhan bangkai babi yang mengapung di aliran Sungai Bedagai mengejutkan warga Tanjung Beringin, dan Warga langsung melaporkan hal tersebut ke Pemerintahan Desa dan Kecamatan, Kamis, (07/11/19)
Menurut informasi, bangkai babi ditemukan hanyut di Sungai Bedagai membuat masyarakat khususnya Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), mulai khawatir dan resah.
"Bangkai babi yang hanyut terlihat mulai dari Sungai Rampah hingga sampai ke muara di Kecamatan Tanjung Beringin yang melintasi dua Desa yaitu, Desa Nagur dan Desa Bagian Kuala. Hingga kini belum diketahui, puluhan bangkai babi yang hanyut di Sungai Bedagai berasal dari mana," ujar warga.
Terlebih lagi, mereka khawatir ini bisa menimbulkan virus Hog Cholera.
Menyikapi hal tersebut, warga Desa Nagur membuat himbauan dengan secarik kertas yang di tempelkan di dinding rumah-rumah warga agar tidak menggunakan air sungai.
Dugaan sementara, bangkai babi itu dihanyutkan ke sungai yang dilakukan orang tidak bertangung jawab. Pasalnya, di sekitar Kecamatan Tanjung Beringin, tidak ada warga peternak babi.
Untuk itu, mereka meminta Pemerintah Desa Nagur juga mengeluarkan surat himbauan kepada masyarakat Dusun I dan Dusun VI Desa Nagur, agar untuk sementara masyarakat tidak menggunakan air sungai, sebagai kebutuhan mandi ataupun keperluan lainnya.
"Karena dikhawatirkan air Sungai Bedagai bisa terindikasi Virus Hog Cholera atas penyakit yang ada pada bangkai tersebut" tandasnya.
Camat Tanjung Beringin M Fahmi S.STP MAP Ketika dikonfirmasi adanya puluhan bangkai babi yang hanyut di sungai Rampah mengatakan, Saya sudah sampaikan ke Pemerintahan Desa agar kepada warga diharapkan untuk tidak menggunakan air sungai bedagai. katanya
Sementara, Anggota DPRD Serdang Bedagai Fraksi Golkar Longway M Pakpahan angkat bicara, "jika masyarakat peternak babi yang ada di aliran hulu sungai itu mengalami hal demikian, mohon jangan membuang bangkai binatang tersebut ke aliran sungai, di kubur saja supaya tidak mencemari lingkungan khususnya air sungai," ungkapnya. (Sil)
Menurut informasi, bangkai babi ditemukan hanyut di Sungai Bedagai membuat masyarakat khususnya Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), mulai khawatir dan resah.
"Bangkai babi yang hanyut terlihat mulai dari Sungai Rampah hingga sampai ke muara di Kecamatan Tanjung Beringin yang melintasi dua Desa yaitu, Desa Nagur dan Desa Bagian Kuala. Hingga kini belum diketahui, puluhan bangkai babi yang hanyut di Sungai Bedagai berasal dari mana," ujar warga.
Terlebih lagi, mereka khawatir ini bisa menimbulkan virus Hog Cholera.
Menyikapi hal tersebut, warga Desa Nagur membuat himbauan dengan secarik kertas yang di tempelkan di dinding rumah-rumah warga agar tidak menggunakan air sungai.
Dugaan sementara, bangkai babi itu dihanyutkan ke sungai yang dilakukan orang tidak bertangung jawab. Pasalnya, di sekitar Kecamatan Tanjung Beringin, tidak ada warga peternak babi.
Untuk itu, mereka meminta Pemerintah Desa Nagur juga mengeluarkan surat himbauan kepada masyarakat Dusun I dan Dusun VI Desa Nagur, agar untuk sementara masyarakat tidak menggunakan air sungai, sebagai kebutuhan mandi ataupun keperluan lainnya.
"Karena dikhawatirkan air Sungai Bedagai bisa terindikasi Virus Hog Cholera atas penyakit yang ada pada bangkai tersebut" tandasnya.
Camat Tanjung Beringin M Fahmi S.STP MAP Ketika dikonfirmasi adanya puluhan bangkai babi yang hanyut di sungai Rampah mengatakan, Saya sudah sampaikan ke Pemerintahan Desa agar kepada warga diharapkan untuk tidak menggunakan air sungai bedagai. katanya
Sementara, Anggota DPRD Serdang Bedagai Fraksi Golkar Longway M Pakpahan angkat bicara, "jika masyarakat peternak babi yang ada di aliran hulu sungai itu mengalami hal demikian, mohon jangan membuang bangkai binatang tersebut ke aliran sungai, di kubur saja supaya tidak mencemari lingkungan khususnya air sungai," ungkapnya. (Sil)
COMMENTS