LAMPUNG UTARA, Garuda News Nusantara - Rumah dinas Bupati Kabupaten Lampung Utara (Lampura) ramai dan hiruk pikut dikunjungi masyarakat, dengan adanya pemeriksaan atau penggeledahan ke rumah dinas Bupati Lampung Utara yaitu AIMN. Pemeriksaan dari KPK sebagi tindak lanjut penangkapan Operasi Tertangkap Tangan (OTT) 06 Oktober 2019. Penggeledahan ke rumah dinas Bupati Lampung Utara oleh petugas KPK tepatnya Jumat, 22 Nopember 2019 mulai dari siang hingga malam. Masyarakat berduyun-duyun ingin mengetahui langsung permasalahan AIMN sehingga diperiksa KPK. Namun, pemeriksaan itu tertutup bahkan rumah dinas itupun tertutup rapat.
Peristiwa OTT yang dilakukan KPK terhadap AIMN Bupati Lampung Utara itu terjadi atas dugaan suap dari Dinas PU dan Dinas Perindustrian, sehingga dalam OTT tersebut AIMN digelandang KPK ke Jakarta. Penangkapan AIMN Bupati Lampung Utara beserta 3 orang temannya yang disebut 2 orang kepala dinas dan satu orang sebagai peranta yang diguga perantara suap. Hingga terjadi penggeledahan ke rumah dinas AIMN Bupati Lampura itu AIMN masih status dalam tahanan KPK.
Kejadian pemeriksaan KPK ke rumah dinas AIMN Bupati Lampura itu Jumat 22 Nopember 2019. Dan kehadiran petugas KPK itu cukup mengundang perhatian masyarakat dan mengakibatkan ramai dikunjungi di sekitar rumah dinas AIMN, bahkan juga mengundang macet arus lalulintas, sangkin ramainya masyarakat mendatangi dan ingin tahu permasalahannya. Akan tetapi pemeriksaan tersebut sangat tertutup dan rumah dinas AIMN juga tertutup rapat-rapat. Karenanya masyarakat semakin penasaran atas pemeriksaan KPK tersebut, demikian laporan wartawan Garuda News Nusantara dari Lampura.
Tetapi, Febri Diansyah juru bicara KPK mengatakan, empat rumah digeledah masing-masing berada di Jln. Perintis, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Kotabumi Selatan, Jln Sultan Agung Raya Way Hakim Permai, Bandar Lampung, rumah paman bupati Lampura di Jln. Hos Cokro Aminoto, Kotabumi Tengah, Lampung Utara, rumah saudara atau Adik Bupati di Jln. Kelapa, Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung. Penggeladahan dilakukan mulai dari siang hingga malam. Dari lokasi itu diamankan sejumlah dokumen-dokumen proyek Lampung Utara, serta catatan aliran dana, kata Febri Jumat malam 22 Nopember 2019 malam.
Aneh bin ajaib, setelah penangkapan AIMN atas OTT yang diduga menerima suap dari proyek Dinas PU dan Dinas Perindustrian itu. Sebahagian warga Kabupaten Lampung Utara, syukuran hingga memotong kambing pesta pora dan bergembira dan mengucapkan semoga tidak ada lagi korupsi di Kabupaten Lampung Utara, cukuplah hanya AIMN terakhir yang OTT KPK, ujar mereka. Hingga sampai saat ini belum diketahui AIMN Bupati Lampung Utara yang terkena OTT itu masih tetap atau sudah mengundurkan diri dari Partai Nasdem, tutur warga Kabupaten Lampung Utara. (Marw/Ref)
Peristiwa OTT yang dilakukan KPK terhadap AIMN Bupati Lampung Utara itu terjadi atas dugaan suap dari Dinas PU dan Dinas Perindustrian, sehingga dalam OTT tersebut AIMN digelandang KPK ke Jakarta. Penangkapan AIMN Bupati Lampung Utara beserta 3 orang temannya yang disebut 2 orang kepala dinas dan satu orang sebagai peranta yang diguga perantara suap. Hingga terjadi penggeledahan ke rumah dinas AIMN Bupati Lampura itu AIMN masih status dalam tahanan KPK.
Kejadian pemeriksaan KPK ke rumah dinas AIMN Bupati Lampura itu Jumat 22 Nopember 2019. Dan kehadiran petugas KPK itu cukup mengundang perhatian masyarakat dan mengakibatkan ramai dikunjungi di sekitar rumah dinas AIMN, bahkan juga mengundang macet arus lalulintas, sangkin ramainya masyarakat mendatangi dan ingin tahu permasalahannya. Akan tetapi pemeriksaan tersebut sangat tertutup dan rumah dinas AIMN juga tertutup rapat-rapat. Karenanya masyarakat semakin penasaran atas pemeriksaan KPK tersebut, demikian laporan wartawan Garuda News Nusantara dari Lampura.
Tetapi, Febri Diansyah juru bicara KPK mengatakan, empat rumah digeledah masing-masing berada di Jln. Perintis, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Kotabumi Selatan, Jln Sultan Agung Raya Way Hakim Permai, Bandar Lampung, rumah paman bupati Lampura di Jln. Hos Cokro Aminoto, Kotabumi Tengah, Lampung Utara, rumah saudara atau Adik Bupati di Jln. Kelapa, Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung. Penggeladahan dilakukan mulai dari siang hingga malam. Dari lokasi itu diamankan sejumlah dokumen-dokumen proyek Lampung Utara, serta catatan aliran dana, kata Febri Jumat malam 22 Nopember 2019 malam.
Aneh bin ajaib, setelah penangkapan AIMN atas OTT yang diduga menerima suap dari proyek Dinas PU dan Dinas Perindustrian itu. Sebahagian warga Kabupaten Lampung Utara, syukuran hingga memotong kambing pesta pora dan bergembira dan mengucapkan semoga tidak ada lagi korupsi di Kabupaten Lampung Utara, cukuplah hanya AIMN terakhir yang OTT KPK, ujar mereka. Hingga sampai saat ini belum diketahui AIMN Bupati Lampung Utara yang terkena OTT itu masih tetap atau sudah mengundurkan diri dari Partai Nasdem, tutur warga Kabupaten Lampung Utara. (Marw/Ref)
COMMENTS