KABANJAHE, Garuda News Nusantara - Roberto Manik lahir dari keluarga yang sangat sederhana, ayahnya hanya seorang pekerja bangunan. Roberto sendiri bekerja disebuah kedai kopi di Kota Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut).
Sebelum tampil dan mengikuti pertandingan Kick Boxing kelas 71 kg Eksebisi yang diselenggarakan di Sasana Lindu Aji Semarang, Minggu 01 Desember 2019, pria kelahiran Kabanjahe 28 Oktober 1998 ini, mengumpulkan uang sedikit dari gajinya sebagai pelayan kedai kopi, iapun berusaha minta bantuan kesana kemari, namun hasilnya nihil.
Roberto hampir saja putus asa dan ingin membatalkan keberangkatannya ke Semarang 25 Nopember 2019 lalu. Karena, jangan buat biaya selama di Semarang buat ongkos saja belum cukup, ujarnya kepada insan Pers.
Namun tekadnya kembali muncul setelah disemangati lagi oleh rekan-rekannya, walaupun mereka juga sebenarnya tak bisa berbuat banyak karena sama-sama tidak punya uang, minta pada Pemkab. Karo juga seakan menubruk tembok Berlin, banyak kendala yang menghadang keberangkatannya untuk menuju sasana yang ia idam-idamkan.
Tapi, bila Tuhan berkehendak tidak ada yang tidak mungkin, dengan segala kekurangan dan keterbatasan dana, Roberto nekad berangkat menuju Kota Semarang, Minggu 01 Desember 2019 maju bertanding di Sasana Lindu Aji Semarang dan berhasil menang KO atas Adi Satria Oktarizal di ronde ke-2.
Saat dikomfirmasi melalui sambungan telpon seluler, Roberto Manik mengucapkan "Puji Syukur kepada Tuhan YME atas kemenangan yang telah saya raih", kemenangan ini juga berkat doa dari sahabat, saudara, keluarga dan masyarakat Karo dan kemenangan ini akan saya jadikan semangat agar lebih giat lagi berlatih guna menghadapi turnamen berikutnya, ujarnya diujung sambungan telpon. (Lia/Red)
Sebelum tampil dan mengikuti pertandingan Kick Boxing kelas 71 kg Eksebisi yang diselenggarakan di Sasana Lindu Aji Semarang, Minggu 01 Desember 2019, pria kelahiran Kabanjahe 28 Oktober 1998 ini, mengumpulkan uang sedikit dari gajinya sebagai pelayan kedai kopi, iapun berusaha minta bantuan kesana kemari, namun hasilnya nihil.
Roberto hampir saja putus asa dan ingin membatalkan keberangkatannya ke Semarang 25 Nopember 2019 lalu. Karena, jangan buat biaya selama di Semarang buat ongkos saja belum cukup, ujarnya kepada insan Pers.
Namun tekadnya kembali muncul setelah disemangati lagi oleh rekan-rekannya, walaupun mereka juga sebenarnya tak bisa berbuat banyak karena sama-sama tidak punya uang, minta pada Pemkab. Karo juga seakan menubruk tembok Berlin, banyak kendala yang menghadang keberangkatannya untuk menuju sasana yang ia idam-idamkan.
Tapi, bila Tuhan berkehendak tidak ada yang tidak mungkin, dengan segala kekurangan dan keterbatasan dana, Roberto nekad berangkat menuju Kota Semarang, Minggu 01 Desember 2019 maju bertanding di Sasana Lindu Aji Semarang dan berhasil menang KO atas Adi Satria Oktarizal di ronde ke-2.
Saat dikomfirmasi melalui sambungan telpon seluler, Roberto Manik mengucapkan "Puji Syukur kepada Tuhan YME atas kemenangan yang telah saya raih", kemenangan ini juga berkat doa dari sahabat, saudara, keluarga dan masyarakat Karo dan kemenangan ini akan saya jadikan semangat agar lebih giat lagi berlatih guna menghadapi turnamen berikutnya, ujarnya diujung sambungan telpon. (Lia/Red)
COMMENTS