KOTA BEKASI, Garuda Nusantara - Satu orang pelajar berinisial TI tewas dalam insiden tawuran di Jalan Underpas, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Jasad korban telah dikebumikan keluarga pasca kejadian, Kamis (12/3/2020) malam.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol. Wijonarko mengatakan, korban berinisial TI itu sempat mendapatkan perawatan di RSUD Kota Bekasi. Namun, karena luka bacok yang cukup dalam, korban tidak dapat diselamatkan.“Pendarahan hebat karena luka bacok pada bagian punggungnya,” kata Wijonarko usai mengikuti penyemprotan cairan desinfektan di Masjid Al Barkah, Jumat (13/3/2020).
Ia mengemukakan, dalam insiden tawuran itu terdapat dua korban yang berjatuhan. TI yang dinyatakan meninggal dunia dan pelajar berinisial RD. RD mengalami luka bacok pada bagian lengan. “Sudah ada 14 pelajar yang kita amankan itu dari SMPN 23 dengan SMP Raudlatul Jannah,” ungkapnya.
Menurut Wijonarko, penyidik masih mendalami kasus ini. Jika terbukti para pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku. “Kita akan dalami, tetap akan kita proses dan kita nanti disesuaikan dengan tingkat kesalahannya,” ujar Wijonarko.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Arman saat dihubungi mengungkapkan bahwa tawuran antar pelajar pecah karena masing-masing kubu telah membuat janji melalui media sosial. Mulanya kata dia, ada masalah pribadi dari salah satu siswa pada masing-masing sekolah. “Saling menantang intinya sampai ada pertemuan dan terjadi tawuran yang mengakibatkan satu orang tewas dan satu korbvan lainnya mengalami luka bacok,” jelas Arman.
Dalam kasus ini, Arman mengaku akan menetapkan tersangka pelaku pembacok korban hingga menyebabkan meninggal dunia. Namun saat ini masih di dalami dengan memeriksa saksi-saksi. “Sudah ada terduga pelaku, nanti akan ditetapkan tersangka setelah bukti-bukti keterangan sudah lengkap,” tandasnya. (Red)
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol. Wijonarko mengatakan, korban berinisial TI itu sempat mendapatkan perawatan di RSUD Kota Bekasi. Namun, karena luka bacok yang cukup dalam, korban tidak dapat diselamatkan.“Pendarahan hebat karena luka bacok pada bagian punggungnya,” kata Wijonarko usai mengikuti penyemprotan cairan desinfektan di Masjid Al Barkah, Jumat (13/3/2020).
Ia mengemukakan, dalam insiden tawuran itu terdapat dua korban yang berjatuhan. TI yang dinyatakan meninggal dunia dan pelajar berinisial RD. RD mengalami luka bacok pada bagian lengan. “Sudah ada 14 pelajar yang kita amankan itu dari SMPN 23 dengan SMP Raudlatul Jannah,” ungkapnya.
Menurut Wijonarko, penyidik masih mendalami kasus ini. Jika terbukti para pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku. “Kita akan dalami, tetap akan kita proses dan kita nanti disesuaikan dengan tingkat kesalahannya,” ujar Wijonarko.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Arman saat dihubungi mengungkapkan bahwa tawuran antar pelajar pecah karena masing-masing kubu telah membuat janji melalui media sosial. Mulanya kata dia, ada masalah pribadi dari salah satu siswa pada masing-masing sekolah. “Saling menantang intinya sampai ada pertemuan dan terjadi tawuran yang mengakibatkan satu orang tewas dan satu korbvan lainnya mengalami luka bacok,” jelas Arman.
Dalam kasus ini, Arman mengaku akan menetapkan tersangka pelaku pembacok korban hingga menyebabkan meninggal dunia. Namun saat ini masih di dalami dengan memeriksa saksi-saksi. “Sudah ada terduga pelaku, nanti akan ditetapkan tersangka setelah bukti-bukti keterangan sudah lengkap,” tandasnya. (Red)
COMMENTS