DELI SERDANG, Garuda Nusantara - Hampir dua bulan penuh lamanya semenjak diumumkan pemerintah pusat, Virus Covid-19 masuk ke wilayah Indonesia, masyarakat telah berjibaku untuk memutus rantai virus Covid-19 ini. Seperti halnya yang dilakukan Anggota DPRD Sumatera Utara Komisi C dari Fraksi Nasdem DR Timbul Sinaga SE MSA melakukan tahap pencegahan dengan penyemprotan disinfektan, Kamis (23/4/2020).
Dimulai dari Gang Kangkung Sukadono, Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, terlihat mobil pick up dengan drum biru yang terisi bahan disinfektan siap disemprotkan menyisir ke pemukiman warga.
"Iya kita lakukan penyemprotan desinfektan masuk ke gang- gang perumahan warga, ini bencana nasional sudah seharusnya kita saling tolong menolong. Kita harus bekerja sama baik masyarakatnya juga harus mematuhi protokol pemerintah,” ujarnya.
Terlihat di lapangan dengan menggunakan pengeras suara tanda penyemprotan pun akan dimulai. Dimana himbauan itu terdengar agar warga tidak menjemur pakaian diteras rumah, demi berlangsungya penyemprotan ini.
Penyemprotan disinfektan ini sendiri sudah rutin dilakukan di berbagai kecamatan khususnya wilayah Kabupaten Deli Serdang, yaitu Kecamatan Percut Sei Tuan,Kecamatan Tanjung Morawa, dan Kecamatan Patumbak serta yang keempat Kecamatan Sunggal.
Tidak sampai disitu, DR Timbul Sinaga SE MSA juga menyediakan stock masker untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat yang kesulitan mendapatkan masker. "Iya kita himbau masyarakat untuk menggunakan masker jika bepergian ke luar rumah, serta jika ada yang belum memiliki masker kita berikan kepada masyarakat,” ujarnya.
DR Timbul Sinaga SE MSA juga sempat menyinggung soal perihal bantuan kepada masyarakat akibat dari dampak Covid-19 ini. Dimana masyarakat yang terdampak usahanya agar wajib mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.
Kita juga memberikan masukan kepada kepala desa yang ada disumatera utara ini agar jangan mentok terhadap aturan yang ada saat ini. "Seperti dengan hitungan, jika dana desa kurang dari delapan ratus juta rupiah maka bantuan yang digelontorkan adalah dua puluh lima persen, dan jika dana desa delapan ratus juta sampai dengan satu koma dua milyar rupiah maka dialokasikan anggaran tiga puluh persen, serta jika dana desa diatas satu milyar lebih maka diberlakukan anggaran bantuan tiga puluh lima persen,” jelasnya.
DR Timbul Sinaga SE MSA juga meminta jangan mentok dengan aturan itu, sebab di lapangan berbeda-beda dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Bisa saja anggaran segitu kurang, harus dicermati perangkat desa dikasih peluang tidak terbatas.
“Kepada siapa saja yang benar-benar terdampak, kasih saja. Gunakan saja dana desa tersebut, kalau kurang ajukan anggaran perubahan dana desa, ajukan ke pemerintah pusat khususnya kepada kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi,” bebernya.
Tidak sampai disitu, DR Timbul Sinaga SE MSA juga berharap agar jangan salah dalam mendata warga, harus tepat warga yang benar-benar membutuhkan bantuan. Untuk mendata sendiri agar data yang diperoleh akurat, boleh dilibatkan pihak-pihak gereja. “Gereja pasti taulah jemaatnya yang kurang mampu,” tegasnya. (Ly Tnb)
Dimulai dari Gang Kangkung Sukadono, Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, terlihat mobil pick up dengan drum biru yang terisi bahan disinfektan siap disemprotkan menyisir ke pemukiman warga.
"Iya kita lakukan penyemprotan desinfektan masuk ke gang- gang perumahan warga, ini bencana nasional sudah seharusnya kita saling tolong menolong. Kita harus bekerja sama baik masyarakatnya juga harus mematuhi protokol pemerintah,” ujarnya.
Terlihat di lapangan dengan menggunakan pengeras suara tanda penyemprotan pun akan dimulai. Dimana himbauan itu terdengar agar warga tidak menjemur pakaian diteras rumah, demi berlangsungya penyemprotan ini.
Penyemprotan disinfektan ini sendiri sudah rutin dilakukan di berbagai kecamatan khususnya wilayah Kabupaten Deli Serdang, yaitu Kecamatan Percut Sei Tuan,Kecamatan Tanjung Morawa, dan Kecamatan Patumbak serta yang keempat Kecamatan Sunggal.
Tidak sampai disitu, DR Timbul Sinaga SE MSA juga menyediakan stock masker untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat yang kesulitan mendapatkan masker. "Iya kita himbau masyarakat untuk menggunakan masker jika bepergian ke luar rumah, serta jika ada yang belum memiliki masker kita berikan kepada masyarakat,” ujarnya.
DR Timbul Sinaga SE MSA juga sempat menyinggung soal perihal bantuan kepada masyarakat akibat dari dampak Covid-19 ini. Dimana masyarakat yang terdampak usahanya agar wajib mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.
Kita juga memberikan masukan kepada kepala desa yang ada disumatera utara ini agar jangan mentok terhadap aturan yang ada saat ini. "Seperti dengan hitungan, jika dana desa kurang dari delapan ratus juta rupiah maka bantuan yang digelontorkan adalah dua puluh lima persen, dan jika dana desa delapan ratus juta sampai dengan satu koma dua milyar rupiah maka dialokasikan anggaran tiga puluh persen, serta jika dana desa diatas satu milyar lebih maka diberlakukan anggaran bantuan tiga puluh lima persen,” jelasnya.
DR Timbul Sinaga SE MSA juga meminta jangan mentok dengan aturan itu, sebab di lapangan berbeda-beda dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Bisa saja anggaran segitu kurang, harus dicermati perangkat desa dikasih peluang tidak terbatas.
“Kepada siapa saja yang benar-benar terdampak, kasih saja. Gunakan saja dana desa tersebut, kalau kurang ajukan anggaran perubahan dana desa, ajukan ke pemerintah pusat khususnya kepada kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi,” bebernya.
Tidak sampai disitu, DR Timbul Sinaga SE MSA juga berharap agar jangan salah dalam mendata warga, harus tepat warga yang benar-benar membutuhkan bantuan. Untuk mendata sendiri agar data yang diperoleh akurat, boleh dilibatkan pihak-pihak gereja. “Gereja pasti taulah jemaatnya yang kurang mampu,” tegasnya. (Ly Tnb)
COMMENTS