Diperoleh informasi, bahwa Corry telah menguasai rumah sebanyak 21 unit, di Perumnas Bumi Bekasi Baru IV Bojong Menteng, yang dikatakan dikuasai lewat hasil lelang yang dilakukan BTN. Herannya, lelang bisa dikuasai seseorang, bagaimana bisa terjadi seperti itu. Apakah lelang itu bisa dimonopoli satu orang? Lelang itu harus untuk umum dan terbuka atau taransparan dan diikuti masyarakat umum.
Harusnya pihak Pemerintah dalam hal ini BTN mengumumkan dulu ke masyarakat melalui mass media, akan diadakannya lelang rumah tersebut, siapapun berhak untuk mengkuti lelang itu, bukan untuk perorangan. Apa payung hukumnya dibuat BTN jika lelang tersebut hanya untuk seseorang, ungkap salah seorang warga Rawalumbu ke Garuda Nusantara yang enggan menyebut namanya.
Masalah itu terungkap, setelah Corry Tobing mengusir Sardin Hutagalung dari rumahnya di lingkungan Blok B Perumahan Perumnas Bumi Bekasi Baru IV, Kelurahan Bojong Menteng. Dimana Corry melakukan pengrusakan dan mengobrak abrik seisi rumah dengan menggunakan preman dengan perlakuan kasar mengancam keluarga Sardin Hutagalung (SHG).
Atas perlakuan kasar Corry Tobing yang diduga semena-mena melecehkan hak orang lain, mengakibatkan Shg mengadukan permasalahan itu ke pihak Advokat, hingga melaporkan semua perbuatan Corry Tobing ke pihak berwenang Kepolisian yaitu Polsek Kemang Pratama, Bekasi Timur Kota Bekasi. SHG pun mengakui hal itu dan mengatakan, bahwa pihak Kepolisian sudah melakukan pemeriksaan ke rumahnya yang dirusak preman Corry Tobing. Sekarang masalah itu sudah ditangani Pengacara dan Kepolisian, ujar SHG
Informasi yang dihimpun menjelaskan, bahwa keberadaan Corry Tobing yang memonopoli rumah di Perumnas Bojong Menteng adalah sebagi SPEKULAN yang membeli rumah murah yang rumah tersendat angsuran bulanannya dan akan dijual mahal. Contoh soal, rumah Sardin Hutagalung dijual kepada marga Siboro/Br. Sinaga. Diduga tidak akan pernah rumah itu dimiliki Siboro, karena masalahnya sudah di tangan Kepolisian, merekapun mengatakan akan menggugat semua yang terkait dan yang terlibat dengan masalah rumah itu, ini menyangkut harga diri, tutur keluarga SHG.
Dikatakan, pihak BTN sengaja menciptakan masalah ini yang memelihara seseorang SPEKULAN menalangi atau membayar rumah.rumah yang tersendat pembayarannya, jadi lelang itu hanya formalitas; Sebab jika aturan lelang yang benar dilakukan, mereka akan gigit jari. Dipeliharalah SPEKULAN dan terbukti sudah sejak lama Corry Tobing bermain di Rawalumbu, ujarnya.
Tidak pernah dapat dihubungi Corry Tobing yang disebut-sebut Spekulan rumah itu. Sudah beberapa kali dihubungi telepon selulernya tidak diangkat-angkat, demikian juga Short Message Service (SMS) tidak dibalas. Hingga berita ini turun Corry Tobing tidak dapat dihubungi minta konfirmasinaya seputar masalah rumah di Perumnas Bumi Bekasi Baru IV Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi. (Pas/Red)
COMMENTS