DELI SERDANG, Garuda Nusantara - Puluhan orangtua siswa (murid) sekolah Yayasan Methodis Indonesia Anthokia beralamat di JL letjend Jamin Ginting No. 36 Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, mendesak pihak yayasan agar memberikan kebijakan keringanan pasca Pandemi Covid 19 yang melanda masyarakat khususnya dunia pendidikan, Sabtu 02/05/2020.
Para orang tua sepakat mengajukan dua poin vital yang harus dipertimbangkan pihak yayasan, menyikapi bencana nasional (non alam) yaitu, memberikan kebijakan pengurangan Iuran uang sekolah sebanyak lima puluh persen dari sebelumnya.
Kedua penghapusan biaya uang semester, Diterangkan para orang tua murid selama ini kebijakan disekolah hanya sepihak tanpa mendengarkan aspirasi dari para orang tua. "Kami hanya menerima selembaran kertas, tidak pernah dilibatkan.
Sudah jalan dua bulan penuh Covid 19 melanda, namun pihak yayasan tak tergerak hatinya untuk memberi keringanan. Sekarang ini biaya orang tua pun bertambah dari hari biasa yaitu biaya beli pulsa paket Rp 200 ribu/bulan, untuk belajar daring, bebernya.
Orang tua siswa menyebutkan uang sekolah di YMIA tiap tahun naik, sudah keadaan seperti inipun (tahun 2020) masih saja menaikkan uang sekolah, tutur orangtua siswa itu.
Menyikapi informasi yang beredar, wartawan mencoba mengkonfirmasi ke pihak Yayasan Methodis Indonesia Anthokia (YMIA) melalui TU dan bendahara, namun pihak Yayasan berdalih tidak bisa memberi keterangan kepada Pers apabila tidak izin dari atasan.
Pihak Yayasan memilih untuk diam, perihal sejumlah orangtua murid yang akan menyampaikan aspirasinya ke pihak Yayasan tersebut. wartawan tidak di ijinkan untuk masuk ke ruangan meliput rapat musyawarah yang dihadiri anggota DPRD komisi D Deliserdang itu. Berselang satu jam, rapat musyawarah selesai tampak para orangtua wali murid keluar ruangan bersama anggota DPRD komisi D Deli Serdang.
Gambo Tarigan mengatakan, bahwa orangtua wali murid meminta keringanan uang sekolah 50 persen. Dan yang kedua meminta agar uang semester dihapus, karena anak-anak tidak lagi ujian disekolah tetapi di rumah.
Dan kami minta jawaban dari pihak Yayasan dalam seminggu atas harapan para orang tua, ujar Gambo tegasnya. (Ly Tnb)
Para orang tua sepakat mengajukan dua poin vital yang harus dipertimbangkan pihak yayasan, menyikapi bencana nasional (non alam) yaitu, memberikan kebijakan pengurangan Iuran uang sekolah sebanyak lima puluh persen dari sebelumnya.
Kedua penghapusan biaya uang semester, Diterangkan para orang tua murid selama ini kebijakan disekolah hanya sepihak tanpa mendengarkan aspirasi dari para orang tua. "Kami hanya menerima selembaran kertas, tidak pernah dilibatkan.
Sudah jalan dua bulan penuh Covid 19 melanda, namun pihak yayasan tak tergerak hatinya untuk memberi keringanan. Sekarang ini biaya orang tua pun bertambah dari hari biasa yaitu biaya beli pulsa paket Rp 200 ribu/bulan, untuk belajar daring, bebernya.
Orang tua siswa menyebutkan uang sekolah di YMIA tiap tahun naik, sudah keadaan seperti inipun (tahun 2020) masih saja menaikkan uang sekolah, tutur orangtua siswa itu.
Menyikapi informasi yang beredar, wartawan mencoba mengkonfirmasi ke pihak Yayasan Methodis Indonesia Anthokia (YMIA) melalui TU dan bendahara, namun pihak Yayasan berdalih tidak bisa memberi keterangan kepada Pers apabila tidak izin dari atasan.
Pihak Yayasan memilih untuk diam, perihal sejumlah orangtua murid yang akan menyampaikan aspirasinya ke pihak Yayasan tersebut. wartawan tidak di ijinkan untuk masuk ke ruangan meliput rapat musyawarah yang dihadiri anggota DPRD komisi D Deliserdang itu. Berselang satu jam, rapat musyawarah selesai tampak para orangtua wali murid keluar ruangan bersama anggota DPRD komisi D Deli Serdang.
Gambo Tarigan mengatakan, bahwa orangtua wali murid meminta keringanan uang sekolah 50 persen. Dan yang kedua meminta agar uang semester dihapus, karena anak-anak tidak lagi ujian disekolah tetapi di rumah.
Dan kami minta jawaban dari pihak Yayasan dalam seminggu atas harapan para orang tua, ujar Gambo tegasnya. (Ly Tnb)
COMMENTS