MEDAN, Garuda Nusantara - Antusias warga bergerombol diperkirakan berjumlah ribuan orang itu berkumpul di Gedung Serba Guna GBKP Simpang Selayang Medan, Kecamatan Medan Tuntungan, Provinsi Sumatera Utara guna mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT), warga pun enggan mengindahkan protokoler kesehatan serta mengabaikan physical distancing, Selasa (19/5/2020).
Penyaluran BLT ini sendiri diketahui disalurkan dari Kementerian Sosial dengan jumlah penerima 1183 Kepala Keluarga dari yang diajukan ke pihak Kementerian Sosial yaitu sekitar 3363 melalui PT Kantor Pos Cabang Medan Sumatera Utara bekerjasama dengan pihak Kecamatan Medan Tuntungan serta dibantu Kepolisian setempat.
"Iya kurang lebih sekitar 3363 yang kita ajukan dari Kecamatan Medan Tuntungan bang, namun yang dapat hanya 1183,” ujar Kasi Kesos Luke Dumaria Lumban Gaol.
Koordinator Kantor Pos Cabang Medan Benikus Sebastian Hutauruk mengatakan, untuk penyaluran bantuan langsung tunai untuk hari ini berjumlah 1183 KK. "Iya penyaluran BLT hari ini 1183 KK,” katanya.
Tampak sesekali pihak penyelenggara menghimbau jaga jarak, namun akibat kerumunan massa yang membludak membuat penyelenggara menjadi kewalahan, dan masyarakat pun berdesak-desakan.
Terpantau di lapangan acara pembagian BLT ini digelar dari pagi pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 18.30 WIB, namun warga masih terus bergerombol sembari menunggu namanya dipanggil pihak penyelenggara.
Dipenghujung pembagian BLT tersebut tampak sejumlah warga protes keras akibat namanya tak tercantum di data pihak penyelenggara. "Sudah satu harian desak-desakan bang, eee taunya nama kami tak terdaftar, padahal di kelurahan nama kami terpampang di dinding pengumuman penerima BLT,” bebernya.
Akhirnya sejumlah warga ini pun menjadi berang ketika menemui salah seorang Kepala Lingkungan (Kepling) Kelurahan Mangga Lingkungan l. Warga mendesak bahwa keplinglah yang tidak adil dalam mendata warga yang terdampak Covid-19.
Saling tuding ini pun tampak alot hingga mengundang kedatangan Lurah Mangga Lingkungan l angkat bicara, guna meredam amukan warga. Lurah Wandro Malau mengatakan, bahwa kelurahan tidak tau menau kenapa nama-nama warganya itu tak terdata untuk penerima BLT, itu data dari kemensos jadi kami tidak ada pilih kasih.
"Saya tukang ojek online kenapa tak dapat, sementara tetangga saya punya mobil, punya 5 pintu rumah kontrakan dapat bantuan BLT?" katanya. (Ly Tnb)
Penyaluran BLT ini sendiri diketahui disalurkan dari Kementerian Sosial dengan jumlah penerima 1183 Kepala Keluarga dari yang diajukan ke pihak Kementerian Sosial yaitu sekitar 3363 melalui PT Kantor Pos Cabang Medan Sumatera Utara bekerjasama dengan pihak Kecamatan Medan Tuntungan serta dibantu Kepolisian setempat.
"Iya kurang lebih sekitar 3363 yang kita ajukan dari Kecamatan Medan Tuntungan bang, namun yang dapat hanya 1183,” ujar Kasi Kesos Luke Dumaria Lumban Gaol.
Koordinator Kantor Pos Cabang Medan Benikus Sebastian Hutauruk mengatakan, untuk penyaluran bantuan langsung tunai untuk hari ini berjumlah 1183 KK. "Iya penyaluran BLT hari ini 1183 KK,” katanya.
Tampak sesekali pihak penyelenggara menghimbau jaga jarak, namun akibat kerumunan massa yang membludak membuat penyelenggara menjadi kewalahan, dan masyarakat pun berdesak-desakan.
Terpantau di lapangan acara pembagian BLT ini digelar dari pagi pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 18.30 WIB, namun warga masih terus bergerombol sembari menunggu namanya dipanggil pihak penyelenggara.
Dipenghujung pembagian BLT tersebut tampak sejumlah warga protes keras akibat namanya tak tercantum di data pihak penyelenggara. "Sudah satu harian desak-desakan bang, eee taunya nama kami tak terdaftar, padahal di kelurahan nama kami terpampang di dinding pengumuman penerima BLT,” bebernya.
Akhirnya sejumlah warga ini pun menjadi berang ketika menemui salah seorang Kepala Lingkungan (Kepling) Kelurahan Mangga Lingkungan l. Warga mendesak bahwa keplinglah yang tidak adil dalam mendata warga yang terdampak Covid-19.
Saling tuding ini pun tampak alot hingga mengundang kedatangan Lurah Mangga Lingkungan l angkat bicara, guna meredam amukan warga. Lurah Wandro Malau mengatakan, bahwa kelurahan tidak tau menau kenapa nama-nama warganya itu tak terdata untuk penerima BLT, itu data dari kemensos jadi kami tidak ada pilih kasih.
"Saya tukang ojek online kenapa tak dapat, sementara tetangga saya punya mobil, punya 5 pintu rumah kontrakan dapat bantuan BLT?" katanya. (Ly Tnb)
COMMENTS