DELISERDANG, Garuda Nusantara -Masyarakat yang terdampak Covid-19 menjadi dilema, disaat-saat perekonomian secara global mengalami kemerosotan pro kontra pun muncul ditengah-tengah masyarakat. Dimana angka penerima bantuan dari angka jumlah penduduk yang terdampak Covid-19 masih jauh dari kata terpenuhi.
Seperti halnya di Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang, diketahui dari jumlah penduduk di desa ini mencapai 4500 Kepala Keluarga (KK). Namun, penerima bantuan dari pemerintah Kabupaten Deliserdang hanya berjumlah 125 KK, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang menganggarkan anggaran dana desa (ADD) berjumlah 134 KK dari total dana desa Rp800 juta.
Seperti yang dijelaskan Kepala Desa Suprayetno bahwa bantuan dari provinsi dan bantuan sosial tunai (BST) dari kementerian sosial belum sampai ke Desa Medan Krio ini, Jumat (22/5/2020).
Lebih lanjut Suprayetno menjelaskan, untuk tahap pertama yang dianggarkan dari ADD sudah disalurkan kepada warga yang terdampak Pandemi Covid-19 yaitu di bulan April, namun di bulan Mei untuk tahap kedua belum karena pihak bank sudah libur Hari Raya Idul Fitri.
Masih dengan keterangan Suprayetno, ketika awak media menyinggung perihal tidak adanya plang transparansi di Desa Medan Krio.
Suprayetno mengatakan, bahwa memang sengaja tidak memasang plang transparansi nama-nama penerima bantuan, baik bantuan sembako, maupun yang menggunakan anggaran dana desa.
"Iya sengaja kita tidak buat, karena kalau kita pajang akan timbul kecemburuan sosial di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Jumlah penerima bantuan dengan yang tidak terima bantuan masih jauh perimbangannya dari jumlah keseluruhan warga, padahal semua kita terdampak tegasnya mengakhiri. (Ly Tnb)
Seperti halnya di Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang, diketahui dari jumlah penduduk di desa ini mencapai 4500 Kepala Keluarga (KK). Namun, penerima bantuan dari pemerintah Kabupaten Deliserdang hanya berjumlah 125 KK, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang menganggarkan anggaran dana desa (ADD) berjumlah 134 KK dari total dana desa Rp800 juta.
Seperti yang dijelaskan Kepala Desa Suprayetno bahwa bantuan dari provinsi dan bantuan sosial tunai (BST) dari kementerian sosial belum sampai ke Desa Medan Krio ini, Jumat (22/5/2020).
Lebih lanjut Suprayetno menjelaskan, untuk tahap pertama yang dianggarkan dari ADD sudah disalurkan kepada warga yang terdampak Pandemi Covid-19 yaitu di bulan April, namun di bulan Mei untuk tahap kedua belum karena pihak bank sudah libur Hari Raya Idul Fitri.
Masih dengan keterangan Suprayetno, ketika awak media menyinggung perihal tidak adanya plang transparansi di Desa Medan Krio.
Suprayetno mengatakan, bahwa memang sengaja tidak memasang plang transparansi nama-nama penerima bantuan, baik bantuan sembako, maupun yang menggunakan anggaran dana desa.
"Iya sengaja kita tidak buat, karena kalau kita pajang akan timbul kecemburuan sosial di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Jumlah penerima bantuan dengan yang tidak terima bantuan masih jauh perimbangannya dari jumlah keseluruhan warga, padahal semua kita terdampak tegasnya mengakhiri. (Ly Tnb)
COMMENTS