Tampak berbagai aspirasi orang murid itu dibeberkan ke pihak korwil agar menjembatani aspirasinya ke pihak yayasan. Hal tersebut dikemukakan para orangtua murid yang sudah dua kali rapat diskusi digelar dengan pihak yayasan. Akan tetapi, pihak yayasan hingga kini belum mengabulkan permintaan sejumlah para orangtua murid dan menemui berbagai hambatan.
Para perwakilan yang mengatasnamakan dirinya Ikatan Orang Tua Yayasan Methodis Indonesia Anthokia Pancur Batu itu menaruh segala harapannya agar Korwil Pendidikan untuk Wilayah Pancur Batu ini mampu menjembatani dan mengadakan musyawarah kembali dengan pihak yayasan agar warga yang terdampak Covid-19 ini diberikan pengurangan keringanan iuran sekolah yaitu 50 persen dari hari biasanya.
Lebih lanjut sejumlah orangtua murid juga mendesak agar pihak yayasan terbuka selebar-lebarnya mengenai anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima pihak yayasan melalui Dinas Pendidikan.
"Mengapa setiap tahun naik terus iuran uang sekolah? Selama ini kenaikan uang sekolah terus yang dijelaskan, sekali-kali uang Dana BOS itulah dijelaskan kemana saja?” ujarnya.
Lebih lanjut sejumlah orangtua murid kecewa mengenai arahan dari pihak Yayasan Methodis yang dinilai mempersulit para orangtua murid untuk mendapatkan keringanan iuran uang sekolah. Orangtua murid menjelaskan, pihak yayasan meminta para orangtua murid untuk datang kembali ke yayasan dengan membawa surat miskin apabila menginginkan pemotongan 50 persen iuran sekolah. "Padahal kami hanya meminta keringanan saat Pandemi Covid-19 ini saja,” bebernya.
"Selama ini naik pun uang sekolah kami tidak ada pernah keberatan, namun saat Covid-19 ini berlangsung kami memang benar-benar membutuhkan keringanan. Kami para orangtua siswa memilih Yayasan Methodis ini agar mendidik anak kami agar berkarakter kasih, namun sekarang ini orangtua memohon kok gak ada kasih dari mereka,” katanya.
Lebih lanjut ketika awak media mengkonfirmasi kepada Korwilcam Pendidikan Pancur Batu Sadarta Sembiring perihal anggaran Dana BOS yang diterima pihak Yayasan Methodis mengatakan, itu merupakan hak penuh sekolah untuk penggunaan Dana BOS saya tidak ketahui.
Masih dengan Korwil Sadarta Sembiring mengatakan, sangat disayangkan pihak orangtua murid tak mngenal saya. “Namun kedepan jika ada masalah datangi saja kantor saya, saya siap menerima aspirasi para orang tua murid,” tegasnya.
Sadarta Sembiring selaku Korwil Cam Pancur Batu dengan berjiwa besar mengakui dan meminta maaf atas ketidaktahuannya tentang aksi para orangtua murid beberapa waktu yang lalu. "Saya atas nama Korwilcam Pendidikan Pancur Batu akan mendatangi pihak yayasan yaitu Pak Wong selaku pimpinan yayasan, agar mendapatkan titik terang," tegasnya.
Dikutip dari keterangan Anggota Komisi D DPRD Deliserdang yang membidangi pendidikan Saadah Lubis membeberkan, untuk Yayasan Methodis Indonesia Anthokia Pancur Batu mendapatkan kucuran dana bantuan pemerintah, Dana BOS sejumlah Rp197 juta dalam setahun.
Para orang tuamurid Yayasan Methodis Indonesia Anthokia Pancur Batu meminta agar penegak hukum melalui Kejari Kabupaten Deliserdang mengaudit penggunaan Dana BOS yang masuk ke Yayasan Methodis. “Pihak orangtua tidak pernah mengetahui Dana BOS secara transparan,” tegasnya.
"Iya di sekeliling kantor yayasan itu tidak ada plang transparansinya, bahkan kami tanya juga pihak yayasan tak mau memberi tahu,” bebernya. (Ly Tnb)
COMMENTS