MEDAN, Garuda Nusantara - Galian di sepanjang pinggiran jalan sunggal sampai dengan jalan ring road, untuk saat ini sedang dalam tahap pengerjaan pemasangan instalasi fiber optik(FO) diperkirakan kurang lebih 17 kilometer akan dipasangi kabel fiber optik.
Aktivitas ini berada di jalan sunggal no 137 kelurahan tanjung rejo kec sunggal medan yang dikerjakan oleh perusahaan telekomunikasi melalui PT Fastel, Namun pengerjaan ini menuai kritikan warga, Akibatnya warga merasa terganggu dan protes kamis 30 april 2020.
Tampak dilapangan pengerjaan sedang berlangsung, para pekerja sedang menggali pinggiran jalan dengan kedalaman -+ satu meter dan menarik kabel fiber yang akan di tanam.
Namun tak menampik sejumlah masyarakat protes keras, dan mengeluhkan pengerjaan ini mengganggu lalulintas (lalin) dan pedagang yang menggantungkan hidupnya pada usaha dagangan yang dijajakan di teras rumah. Terlebih kesulitan ekomomi yang dirasakan warga akibat pandemi covid 19 saat ini.
Galian yang berada dihalaman warga menjadi berlumpur, dan lobang galian -+ satu meter itu untuk malam hari bisa membahayakan warga yang melintas, akibat lobang yang masih menganga, meskipun dipasangi rambu -rambu menurut warga sekitar tetap saja membahayakan, sebab malam hari lobang tak nampak terlihat jelasnya.
Lebih lanjut para pedagang merasa merugi akibat konsumen enggan untuk membeli barang dagangannya dikarenakan posisi halaman yang masih tahap pengerjaan.
Seperti keterangan salah satu warga fahmi warga jalan ringroad mengatakan barang dagangannya juga ikut terganggu akibat pengerjaan tanam kabel fiber optic (FO)ini. lebih lanjut fahmi menyebutkan sudah tiga hari pinggiran jalan ini berlobang menganga, Pembeli jadi terhalang membeli ujarnya.
Dijelaskan warga, yang bermukim di jalan sunggal kelurahan tanjung rejo, mengatakan bahwa gundukan tanah ini terlihat setelah menanam pipa FO, namun pihak PT fastel tidak membalikkan halaman warga seperti sediakala, terlihat tanah yang telah selesai ditimbun longsor kembali akibat musim penghujan, Dan kembali lobang menganga ujarnya
Salah satu warga sunggal yang kesehariannya melakoni usaha perbengkelan yang tak mau disebutkan namanya mengatakan "pengerjaan ini sudah mulai terlihat dari hari senin kemarin dan setelah selesai tanah tak dipadatkan lagi, alhasil tanah longsor dan turun kebawah bebernya.
"Kurasa terlampau dekat kemarin galian ini ke parit bang kata dia jadinya tanahnya turun dan berlobang kembali, kemarin parkir honda pun disini masih bisa, sekarang sudah berlobang gini bebernya kepada awak media".
Terpisah ketika wartawan mempertanyakan kepada pengawas PT Fastel pane mengatakan pengerjaan tanam kabel ini sepanjang 17 kilo meter, dan sedang berlangsung, untuk warga yang jualan pakaian yang komplin sudah berdamai kok, sudah izin ujarnya.
Lebih lanjut kata dia untuk pengurusan perizinan dari dinas PUPR juga sudah siap, semua sudah diurus kemarin ujarnya.
Harapan warga sekitar agar ada respon dari wali kota medan melalui dinas PUPR kodya medan agar ditertibkan pengerjaan tersebut, Untuk kepentingan bersama, Demi menjaga kenyamanan masyarakat medan tetap kondusif pasca pandemi covid 19 melanda. (Ly Tnb)
Aktivitas ini berada di jalan sunggal no 137 kelurahan tanjung rejo kec sunggal medan yang dikerjakan oleh perusahaan telekomunikasi melalui PT Fastel, Namun pengerjaan ini menuai kritikan warga, Akibatnya warga merasa terganggu dan protes kamis 30 april 2020.
Tampak dilapangan pengerjaan sedang berlangsung, para pekerja sedang menggali pinggiran jalan dengan kedalaman -+ satu meter dan menarik kabel fiber yang akan di tanam.
Namun tak menampik sejumlah masyarakat protes keras, dan mengeluhkan pengerjaan ini mengganggu lalulintas (lalin) dan pedagang yang menggantungkan hidupnya pada usaha dagangan yang dijajakan di teras rumah. Terlebih kesulitan ekomomi yang dirasakan warga akibat pandemi covid 19 saat ini.
Galian yang berada dihalaman warga menjadi berlumpur, dan lobang galian -+ satu meter itu untuk malam hari bisa membahayakan warga yang melintas, akibat lobang yang masih menganga, meskipun dipasangi rambu -rambu menurut warga sekitar tetap saja membahayakan, sebab malam hari lobang tak nampak terlihat jelasnya.
Lebih lanjut para pedagang merasa merugi akibat konsumen enggan untuk membeli barang dagangannya dikarenakan posisi halaman yang masih tahap pengerjaan.
Seperti keterangan salah satu warga fahmi warga jalan ringroad mengatakan barang dagangannya juga ikut terganggu akibat pengerjaan tanam kabel fiber optic (FO)ini. lebih lanjut fahmi menyebutkan sudah tiga hari pinggiran jalan ini berlobang menganga, Pembeli jadi terhalang membeli ujarnya.
Dijelaskan warga, yang bermukim di jalan sunggal kelurahan tanjung rejo, mengatakan bahwa gundukan tanah ini terlihat setelah menanam pipa FO, namun pihak PT fastel tidak membalikkan halaman warga seperti sediakala, terlihat tanah yang telah selesai ditimbun longsor kembali akibat musim penghujan, Dan kembali lobang menganga ujarnya
Salah satu warga sunggal yang kesehariannya melakoni usaha perbengkelan yang tak mau disebutkan namanya mengatakan "pengerjaan ini sudah mulai terlihat dari hari senin kemarin dan setelah selesai tanah tak dipadatkan lagi, alhasil tanah longsor dan turun kebawah bebernya.
"Kurasa terlampau dekat kemarin galian ini ke parit bang kata dia jadinya tanahnya turun dan berlobang kembali, kemarin parkir honda pun disini masih bisa, sekarang sudah berlobang gini bebernya kepada awak media".
Terpisah ketika wartawan mempertanyakan kepada pengawas PT Fastel pane mengatakan pengerjaan tanam kabel ini sepanjang 17 kilo meter, dan sedang berlangsung, untuk warga yang jualan pakaian yang komplin sudah berdamai kok, sudah izin ujarnya.
Lebih lanjut kata dia untuk pengurusan perizinan dari dinas PUPR juga sudah siap, semua sudah diurus kemarin ujarnya.
Harapan warga sekitar agar ada respon dari wali kota medan melalui dinas PUPR kodya medan agar ditertibkan pengerjaan tersebut, Untuk kepentingan bersama, Demi menjaga kenyamanan masyarakat medan tetap kondusif pasca pandemi covid 19 melanda. (Ly Tnb)
COMMENTS