TANJABBAR, Garuda Nusantara - Dengan seringnya mati lampu setiap hari, masyarakat Kab. Tanjab Barat ramai-ramai membuat status di media sosial Facebook. Mereka mengunggah kekesalannya kepada pihak PLN , Pemkab dan DPRD yang diduga tidak becus dan tidak mampu untuk menyelesaikan permasalahn ini.
Selanjutnya di medsos mereka mengungkapkan kekesalannya, ada yang mempertanyakan dengan bentuk singgungan , ada pula yang secara terang-terangan menanyakan langsung ke pihak PLN, Pemkab dan DPRD di media sosial permasalahan matinya lampu setiap hari.
Adapun yang membuat masyarakat geram selama ini, pemadaman yang dilakukan pihak PLN tidak memberikan keterangan yang jelas mengenai permasalahannya apa dan di mana? Sehingga mereka menduga pihak PLN telah melakukan kecurangan yang besar dengan matinya listrik secara tiba-tiba, sehingga menyebabkan elektronik banyak yang rusak. Bahkan tidak hanya itu, mereka pun mengeluhkan kenaikan pembayaran tagihan listrik yang dari bulan ke bulannya terus membengkak.
"Kami geram dengan sering matinya lampu, hampir 2 sampai 3 kali dalam sehari elektronik kami banyak yang rusak. Selain itu yang kami perhatikan dengan hidup matinya yang sering, tagihan listrik kami pun bulan ke bulannya tambah naik bukannya tambah turun. Kami sebagai konsumen minta ke pihak PLN segeralah mencarikan solusi jangan seperti ini, selain itu kalau hidup mati hidup mati seperti ini ngerinya korsleting listrik yang pada akhirnya menimbulkan kebakaran," ucap Dwi salah satu masyarakat Tanjab Barat.
"Jelas kami merasa dirugikan," tambahnya.
Melihat masyarakat banyak menjerit akibat matinya lampu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini, Ormas Rajawali Sakti pun angkat bicara bahwa dalam waktu dekat ini akan melakukan Aksi Demo di depan Kantor PLN, Kantor Bupati dan DPRD dengan agenda mencari solusi untuk masalah listrik ini.
"Kami sendiri merasakan seringnya mati lampu dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu yang matinya sekitar 1 atau 2 jam setiap harinya. Maka dari itu, kami Ormas Rajawali Sakti akan melakukan aksi demo dengan tujuan mendesak PLN, Pemkab, dan DPRD Tanjung Jabung Barat untuk segera menyelesaikan kasus listrik ini yang kami duga mereka tutup mata," tegas Sudirman. (AD)
COMMENTS