MEDAN, garudanusantara.id - Proyek saluran air irigasi dibawah pengawasan Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang yang terletak di Desa Medan Krio, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, provinsi Sumatera Utara ‘diragukan’ kualitas dan kuantitasnya.
Pasalnya, proyek saluran air irigasi sepanjang 1500 meter tersebut, tampak terpantau di lapangan pengerjaannya kurang maksimal. Dimana terlihat ceceran semen yang tumpah dan terbuang sia-sia di tepian jalan, serta pengecoran dikerjakan pada saat posisi air masih tergenang.
Diketahui, pelaksana proyek tersebut dikerjakan CV SIGURVEGARI dengan nilai kontrak Rp3.433,473,130; dengan menggunakan anggaran APBD tahun 2020 Provinsi Sumatera Utara, masa pengerjaan selama 90 hari kerja.
Rehabilitasi/perbaikan dan peningkatan infrastruktur irigasi, pembuatan linning sepanjang 1000 meter, perbaikan pintu 4 buah, normalisasi sepanjang 500 meter di Desa Medan Krio, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara. Demikian tertulis di papan informasi yang dipasang tersembunyi di teras gudang material.
Di lokasi proyek kepada Garuda Nusantara, Budi selaku pengawas proyek dari Dinas SDA Cipta Karya dan Tata Ruang mengatakan, bahwa tidak mengetahui persis si pemenang tender proyek pemerintah tersebut. Budi hanya merinci bahwa besi tulangan beton yang dipakai ukuran 12 mili dan berstandart nasional, Rabu (23/9/2020).
Tampak jarak kawat besi beton yang dipasang berjarak kurang lebih 70 sentimeter yang sedang dikerjakan pekerja proyek.Lebih lanjut awak media menyinggung perihal mutu dari pengerjaan proyek, mengapa dikerjakan pada saat air masih tergenang namun sudah di cor? Budi selaku pengawas mengatakan, itu sudah hal yang lumrah mengingat posisi pengerjaan adalah di sungai.
"Iyalah bang, namanya yang kita kerjakan di sungai mana bisa kering itu. Air dari atas sudah kita tutup," sambungnya.
“Sejumlah masyarakat meminta sejumlah pihak, termasuk dalam hal ini pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar peduli dalam hal ini pengawas dari Dinas SDA Cipta Karya dan Tata Ruang agar tidak kompromi dengan rekanan si pemenang tender apabila ditemukan yang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB),” ungkap warga.
Guna mutu dan kualitas dari saluran irigasi yang diharapkan masyarakat dapat terlaksana, serta tidak gampang rusak, mengingat uang APBD yang digelontorkan cukup fantastis. (Ly Tnb)
COMMENTS