TANJAB BARAT, garudanusantara.id - Setiap hari pemadaman listrik terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi hampir seluruh lapisan masyarakat selama ini terus mengeluh, geram dan merasa telah dirugikan pihak PLN dan Pemkab Kab. Tanjab Barat atas seringnya listrik padam.
Kab. Tanjab Barat kaya akan hasil bumi berupa gas dan minyak, akan tetapi disayangkan masyarakat tidak bisa menikmatinya. Justru dengan berdirinya perusahaan raksasa di Kabupaten ini, seharusnya masyarakat bisa menikmati seutuhnya namun fakta berkata lain.
Setiap bulan masyarakat tidak pernah menunggak dalam pembayaran listrik, namun lagi-lagi bukan pelayaanan yang baik diterimanya akan tetapi pelayanannya sangat tidak memuaskan dirasakan masyarakat Kabupaten Tanjab Barat selama ini.
BUMD Kab. Tanjab Barat dengan PT TJP (Tanjung Jabung Power) telah melakukan kerjasama dengan perusahaan gas PT Petro China yang berdiri di Kab. Tanjab Barat selama puluhan tahun, namun sampai saat ini faktanya Kab. Tanjab Barat krisis arus listrik alias sering mati lampu.
Selanjutnya, pembangunan gardu induk telah didirikan di Parit 4 Sungai Saren dengan harapan bisa menormalkan arus listrik. Namun disayangkan, pembangunan gardu tersebut tidak dilanjutkan hingga kini. Kemudian awak media Garuda Nusantara mendatangi lokasi untuk menggali informasi perihal diberhentikannya pembangunan gardu induk tersebut, mereka memilih diam untuk tidak memberikan keterangan kepada awak media.
Sementara masyarakat Kab. Tanjung Jabung Barat pun Berharap kepada pemerintah pusat dan PLN pusat untuk segera membantu menyelesaikan kasus listrik, khususnya yang ada di Kabupaten Tanjab Barat. Menurutnya, pihak PLN Rayon Kuala Tungkal (Kab. tanjab Barat) bukan hanya merugikan dalam pelayanan akan tetapi sudah merugikan ekonomi rakyat. Diantaranya banyaknya mesin elektronik yang rusak mulai dari televisi, kulkas, kipas angin dan lain sebagainya. Selain itu, dengan kondisi arus listrik yang ada saat ini memperlambat dalam perekonomian masyarakat Kab. Tanjab Barat.
"Kami berharap kepada Pemerintah Pusat dan BUMN pusat untuk memperhatikan kami yang berada di Kab. Tanjab Barat khususnya, sebab puluhan tahun daerah kami ini tidak pernah menikmati listrik secara normal. Kami sudah bosan mengadukan ke Pemkab dan PLN setempat, namun mereka sepertinya tidak bersungguh-sungguh dalam mengupayakan stabilnya arus listrik,” ungkapnya.
Ditambahkannya, padahal setiap bulan tidak pernah menunggak dalam pembayaran listrik, berapapun yang seharusnya dibayar tetap dibayar. “Namun apa yang kami terima setiap hari mati lampu, sehingga menurut kami ini sudah merugikan kami selaku pengguna listrik selama ini. Gimana tidak rugi, TV kami banyak rusak, kipas angin banyak yang rusak, kulkas, AC banyak yang rusak, mesin cuci dan lain-lainnya khusus elektronik. Selain itu, perekonomian pun tersendat akibat sering mati lampu. Jadi sekali lagi kami minta kepada Pemerintah Pusat dan BUMN untuk segera membantu kesusahan kami," harap masyarakat.
Kamis 10 Desember 2020, PLN Rayon Kuala Tungkal melakukan pemadaman hampir 6 jam tanpa alasn yang jelas. Kekecewaan dan kekesalan masyarakat pun akhirnya memuncak sehingga mereka luapkan di berbagai media sosial secara terang-terangan.
Lebih lanjut Ormas Rajawali Sakti menentukan sikap dalam minggu ini akan melakukan aksi demo di depan Kantor PLN Rayon Kuala Tungkal Kab. Tanjab Barat atas seringnya mati lampu selama ini. "Kami Ormas Rajawali Sakti akan segera melakukan aksi demo di depan Kantor PLN Rayon Kuala Tungkal, Kab. Tanjab Barat karena Sering mati lampu tanpa alasan yang jelas," tegas Sudirman. (AD)
COMMENTS