Sebelum lanjut ke beberapa tempat yang akan disinggahi, Menaker Ida melihat langsung proses pembuatan kain tenun ulos serta berbincang langsung ke pengrajin mengenai pengembangan dan kebutuhan seperti apa yang dibutuhkan pengrajin ulos.
Menaker Ida mengatakan, pihaknya akan mendiskusikan dengan Bupati Samosir serta Kepala Desa Lumban Suhi-suhi Toruan mengenai apa yang bisa Kemnaker lakukan. Baik berupa pendampingan, akses modal dan akses pasarnya akan bisa dijangkau sejauh mana.
Menurut menaker, pendampingan dan pelatihan yang dilakukan secara bersama merupakan langkah tepat ke masyarakat khususnya di Kawasan Danau Toba dan Sumut, umumnya aktif berkontribusi untuk membangun Danau Toba sebagai destinasi pariwisata super prioritas.
“Secara untuk melihat langsung proses pembuatan ulos, Kemnaker akan memberikan pendampingan serta fasilitas baik dari peralatan pendukung dan aspek pasarnya,” ucapnya.
Sambung, Ida Fauziyah, Kemenaker akan concern mempertahankan keterampilan tradisi masyarakat Batak yang luar biasa ini.
Kemudian, disampaikan tahun 2020, pihaknya telah memberikan Program Jaring Pengaman Sosial kepada 18 ribu kelompok bentuk kegiatan berbagai macam usaha dengan menyesuaikan kebutuhan lokal. Program akan terus dilakukan dan cocok sekali diterapkan kepada kelompok pengrajin kain ulos di Desa Lumban Suhi-suhi ini.
“Kami sudah melihat langsung keinginan yang kuat untuk terus mempertahankan tradisi menenun ulos ini. Saya juga memperhatikan ada regenerasi penenun ulos dan banyak anak muda yang tertarik meneruskan kegiatan menenenun ini,” katanya dengan penuh harapan. (R.766hi)
COMMENTS