Ronny mengatakan, bahwa kampung tangguh bertujuan sebagai media penggerak masyarakat untuk penanganan Covid-19 dan kejahatan lainnya (Narkoba dan radikalisme).
Ronny juga menyampaikan, bahwa aparatur kepala desa, babinsa dan bhabinkamtimas memegang peranan penting dalam penanggulangan Covid-19. Selain memberikan contoh , lanjut dia, kampung tangguh ini juga dibuat untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat Desa Parsingguran II.
Dengan ketahanan pangan diterapkan melalui konsep "urban farming" di lahan terbatas berupa bercocok tanam sayuran hingga ternak.
"Jadi kami mengucapkan banyak terimakasih kepada masyarakat Desa Parsingguran II yang mendukung terbentuknya Kampung Tangguh sebagai partisipasi masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran dan pencegahan Covid-19. Serta menjadi solusi diberbagai bidang ekonomi, sosial dan keamanan sehingga menjadi nilai dan semangat gotong royong," ucapnya.
Ditambahkannya, pendirian kampung tangguh ini masyarakat juga dapat pendidikan bahaya radikalisme dan pentingnya toleransi keberagaman di masyarakat.
"Kami menerapkan konsep problem oriented policing. Jadi Bhabinkamtibmas dibantu Babinsa juga mengajarkan cara menyelesaikan masalah yang berorientasi seperti sistem dalam Kepolisian," ungkap Ronny.
Dan meminta Puskesmas, Dinas Kesehatan untuk aktif melakukan 3 T (Testing, Tracing, Treatment) serta tetap laksanakan protokol kesehatan secara ketat. Kapolres menambahkan, ada 26 kampung tangguh nantinya direncanakan dibangun di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Sebelumnya, kegiatan dimulai dengan gunting pita peresmian ruang isolasi Kampung Tangguh. Dan, juga beberapa Wilayah penghasil pangan. (Vernando Nahampun)
COMMENTS