Oknum RW di Sukarami Diduga Lakukan Pungli Tanah Wakaf Pemakaman

BENGKULU, garudanusantara.id - Warga yang berada di lingkungan RT 43 dan RT 44 di Kelurahan Sukarami, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu diminta mengumpulkan uang untuk biaya kesejahteraan atau penataan tanah Pemakaman Padang Leban, yang diduga dilakukan oknum Ketua RW 09 berinisial SY. 

Adapun biaya yang dipatok untuk tiap-tiap kepala keluarga (KK) yang ingin menjadi anggota di pemakaman Padang Leban setelah melalui rapat adalah sebagai berikut, untuk RT 44 adalah Rp 300 Ribu/KK sedangkan untuk RT 43 adalah Rp 1 juta/KK. 

Khusus untuk RT 43, biaya yang telah disetorkan Bendahara RT 43 kepada Ketua RW 09 adalah sebesar Rp29.900.000. Dari informasi yang kami dapat dari salah satu warga yang kami temui di RT 43, telah membenarkan akan pungutan tersebut.

“Iya memang benar, kami disini diminta iuran pemakaman 1 juta rupiah oleh pihak RT atas permintaan Ketua RW bagi yang ingin menjadi anggota di pemakaman padang leban, dan bagi warga yang belum punya cukup uang bisa dibayar dengan cara dicicil,” ungkap warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Ketua RW 09 berinisial SY saat dikonfirmasi tidak menampik akan informasi tersebut. Lantas ia menjelaskan rincian penggunaan dana tersebut.

“Dari dana yang dikumpulkan dari warga tersebut. Saya gunakan untuk Sewa mobil truk 3 unit untuk menimbun tanah pemakaman, yang dimana per trip itu saya bayar Rp 15.000 sebanyak 494 trip. Selain untuk biaya penimbunan juga saya gunakan untuk membayar upah/gaji karyawan 4 orang selama 2 hari, yang dimana perhari tersebut saya gaji Rp 125 ribu/karyawan, dan juga biaya rokok dan minum.” jelas Ketua RW.

Ketua RW menambahkan, untuk sementara ini uang tersebut masih bersisa Rp10 juta lagi. “Uang tersebut masih bersisa sekitar 10 juta lagi, dan saya sudah mencoba mengembalikan sisa uang tersebut kepada Ketua RT 43 tapi mereka tidak mau, karena mereka maunya tempat pemakaman dan itu melalui rapat.” jelasnya lagi.

Sementara itu, Abdul Munir selaku pihak yang mewakafkan tanah Pemakaman Padang Leban saat ditemui awak media ini mengatakan, bahwa saya tidak pernah meminta apalagi menyuruh kepada pihak lain untuk melakukan pungutan sepeserpun kepada warga yang akan menggunakan tanah wakaf pemakaman dari saya.

“Semua biaya penimbunan, mulai dari alat berat sampai minyaknya, itu saya yang bayar. Termasuk sewa mobil dan gaji karyawan, itu semua saya yang bayar pakai uang pribadi saya. Dan uang tersebut langsung saya bayar sama Irwan selaku pelaksana, termasuk gaji karyawan dan sewa mobil dengan total biaya Rp 19 juta, itu semua saya yang bayar dan Pak RW mengetahui itu. Dan sekali lagi saya katakan dan tegaskan, apabila ada oknum yang meminta uang kepada masyarakat, segera kembalikan,” tegas Abdul Munir. (Pijan)