BENGKULU, garudanusantara.id - Menurut pengamatan di lapangan bahwa sebanyak 45 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu dari berbagai partai dua (2) orang diantaranya sangat merakyat tidak memandang suku, ras dan agama alias nasionalis.
Beberapa Wakil Rakyat di DPRD Provinsi Bengkulu yang ditemui wartawan ini diantaranya Jonaidi SP dan Ir Risman Sipayung ketika ditemui dikantornya berbincang suka dukanya menjadi wakil rakyat.
Jonaidi SP anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Partai Gerindra yang merupakan anak seorang pedagang kecil penjual pempek dan kerupuk menjadi wakil rakyat. Kisah keluarga, kakek buruh kebun di Tanjung Morawa Medan jaman Belanda orang tua saya kelahiran Medan merantau ke Lampung ketemu jodoh dengan seorang perempuan yang dicintainya itulah ibu saya asli Tais Kabupaten Seluma.
Menurut cerita orangtuanya ekonomi tidak mendukung sehingga Ibunya mengajak pulang ke Seluma. Jonaidi SP lahir di Seluma Besar, itulah perjalanan hidup keluarganya. Berkat ketekunan dan doa, Karir Jonaidi SP MM Alumni Universitas Bengkulu ini dari seorang Aktivis menjadi wakil rakyat bisa terbilang cukup gemilang. Di usia 29 tahun tepatnya tahun 2009 yang lalu dirinya sudah dipercaya menjadi wakil rakyat dengan duduk di kursi DPRD Kabupaten Seluma periode 2009-2014 dan menjabat sebagai Ketua Komisi II.
Pada tahun 2014 kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD Provinsi Bengkulu, pada periode 2014 - 2019 terpilih sebagai salah satu wakil dari Kabupaten Seluma untuk Provinsi Bengkulu, dipercaya sebagai Sekretaris Komisi III pada perubahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
Pada periode berikutnya Pemilu tahun 2019 - 2024 kembali mencalonkan diri untuk duduk kembali menjadi anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Seluma sebagai Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu. “Dipercaya menjadi pimpinan itu tantangan bagi saya agar semakin dekat dengan masyarakat,” ungkapnya.
“Saya dibesarkan bukan karena kelompok suku, ras atau agama semua karena kinerja makanya terpilih. Saya orangnya Nasionalis semua sama harus Pancasilais keadilan sosial seluruh rakyat. Contohnya kami dengan Pak Risman Sipayung telah anggarkan Dana Pokir kami untuk pelapis tebing pekuburan Nasrani di Desa Pondok Kelapa. Jikalau itu dibiarkan tidak segera dibuat pelapis tebing pasti runtuh tulang belulang yang dikubur disitu pasti bersekan seperti itu perlu kita perhatikan jangan lihat suku ras agamanya semua sama itulah wakil rakyat,” tegasnya.
Sama halnya dengan Risman Sipayung Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Komisi III dari Partai Demokrat menyumbangkan Dana Pokirnya ke Gereja, Mesjid dan Panti sosial ini yang namanya mewakili rakyat. “Jangan ngaku-ngaku Nasionalisme tapi nyatanya apa,” seru Dang Jun. (Jlg)
COMMENTS