Gupardi selaku ahli pelestarian bunga mengatakan, bahwa bunga Rafflesia ini akan mekar selama 7 hari kedepan. Namun satunya bunga rafflesia tidak mekar dengan sempurna lantaran terjepit dengan inang bunga tersebut.
Bunga langka ini tumbuh dengan subur di hutan lindung di desa tersebut. Bahkan jumlah habitatnya cukup banyak sehingga bagi wisatawan yang ingin melihat langsung bunga Rafflesia, untuk dapat datang ke desa Lubuk Resam.
"Jika ingin melihat bunga raflesia untuk dapat langsung ke lokasi yang hanya berjarak 4 kilometer dari desa," kata Gupardi.
Sementara itu, Gupardi yang juga merupakan pelaku pembudidaya bunga langka ini mengatakan, bahwa selain dapat melihat bunga Rafflesia di area hutan lindung, wisatawan juga dapat melihat bunga Rafflesia hasil penangkaran di kebun miliknya yang jaraknya hanya 5 menit dari desa.
"Ini hasil penangkaran bunga Rafflesia yang saya tanam di kebun, sudah ada beberapa bongkol yang siap mekar dalam waktu dekat ini paling tidak satu bulan kedepan mekar dengan sempurna," tambah Gupardi.
Bunga Rafflesia yang dirinya tanam sejak 4 tahun lalu, telah memiliki 5 bongkol yang siap mekar. Bahkan Gupardi meyakini bunga langka ini dapat dikembangbiakkan, sehingga bunga ini tidak akan musnah jika pemerintah ikut andil dalam pelestarian bunga langka tersebut. Orang menilai bahwa bunga ini tidak dapat dikembang biakan, itu salah. Bunga mekar Rafflesia dapat ditanam dimanapun jika dilestarikan dengan baik jelas Gupardi.
Bunga Rafflesia ini merupakan ikon Bengkulu yang patut dilestarikan dan dikembang biakan. Sehingga wisatawan yang ingin melihat ikon Bengkulu, seharusnya tidak perlu lagi pergi jauh ke dalam hutan hanya untuk melihat bunga raflesia. Bahkan bisa kita tanam bunga raflesia dekat area pusat kota, dan ini perlu ada pengembang biakan secara khusus bila pemerintah mendukung tutup Gupardi. (Jlg)
COMMENTS