Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 mengusung tema "Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan, Menuju Indonesia Maju" yang dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang diwakilkan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Pemprovsu Agus Tripriyono, Deputi Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara Ibrahim, Forkopimda Sumut, Bupati/Walikota se-Sumut, Perbankan, dan para stakeholder.
Presiden RI Joko Widodo dalam sambutan virtual memaparkan pertumbuhan ekonomi yang menurun pada kuartal II-2021. "Penerunan pertumbuhan ekonomi itu terjadi karena pada bulan Juli 2021, Indonesia menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama satu bulan penuh. Namun, saat ini aktivitas ekonomi disisi konsumsi sudah kembali normal, seiring dengan pelonggaran dan peningkatan mobilitas", ujar Presiden.
Selain itu, Presiden juga mendorong seluruh jajarannya untuk optimis menghadapi kondisi perekonomian global tahun depan yang masih penuh dengan ketidakpastian dan berhati-hati dalam menyusun kebijakan.
Sementara itu, Deputi Perwakilan BI Sumut menyampaikan akan terus meningkatkan penggunaan keuangan digital untuk meningkatkan perekonomian Sumut yang bergerak pada angka 4,1-4,9%. "Dengan sinergi kebijakan yang erat antara pemerintah pusat dan daerah maka prospek ekonomi Sumut akan tetap kuat, walau harus tetap hati-hati sebagaimana pesan Presiden," ungkap Ibrahim.
Mewakili Gubsu, Agus Tripriyono mengatakan agar bersama membangun dan bersinergi dari hulu sampai hilir untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi Sumut kearah yang lebih baik guna meningkatkan martabat dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Sumatera Utara. "Kita harus optimis, bahu membahu dan bersinergi bahwa di tahun 2022 merupakan tahun kebangkitan pemulihan ekonomi," ujar Agus.
Disampaikan, beberapa hal untuk mendorong akselerasi pemulihan ekonomi provinsi Sumut kedepan yaitu Apresiasi kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) atas pengendalian inflasi pada Tahun 2022, kita harus memiliki rasa bangga untuk membeli dan bangga buatan Indonesia, mendorong promosi serta menciptakan iklim yang kondusif, mendorong para pelaku usaha, keberadaan Danau Toba perlu dimanfaatkan secara optimal dalam menarik investasi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan serta isu perubahan iklim global menjadi penerapan green ekonomi sebagai topik sentral di berbagai negara. (Manahan/Parjo)
COMMENTS