MEDAN, Garuda Nusantara - Seorang ibu rumah tangga (IRT) Fathulzanah (30), warga Jalan Brigjen Katamso Gang Satria, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan harus menahan pilu. Ia harus merelakan buah hatinya meninggal dunia dengan cara tragis dibunuh oleh suaminya sendiri Rahmadsyah.
Dua buah hatinya itu bernama Iksan Fatilah (10) dan Rafa Anggara (6) yang menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat (20/6/2020) malam. Dimana tak lain otak dari pelaku pembunuhan itu adalah suaminya sendiri, ayah sambung dari anak-anaknya.
Menurut keterangan ibu bocah malang itu saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Senin (22/6/2020) mengatakan, dirinya sangat terpukul karena kehilangan buah hatinya.
Fathulzanah menerangkan, kronologis aksi kejam suaminya berawal saat dua anaknya meminta es krim pada suaminya itu, namun suaminya berubah beringas karena tidak ada uang. Saat kejadian tersebutm ibu bocah itu sedang bekerja di salah satu restauran di Kota Medan, dan anak-anak tinggal bersama ayah sambungnya.
Sesaat setelah pulang kerja pada pukul 12.00 WIB, Fathulzanah menanyakan keberadaan kedua bocah malang itu kepada suami. Namun, si suami hanya terdiam serta nampak gelagat ketakutan pada istrinya, Jumat (20/6/2020). "Si suami terlihat pucat ketika kutanya keberadaan anak-anak," ujarnya.
Dikatakan Fathulzanah sekitar Minggu Pagi, sang suami berkirim pesan. Betapa terkejutnya ia mendengar si suami mengatakan bahwa anak-anaknya telah ia bunuh, lalu mengatakan mayatnya dibuang.
"Iya mengatakan satu dibuang ke tong sampah Sekolah Global Prima, dan satunya lagi direndam di parit dekat sekolah itu," katanya sembari berlinang air mata.
Berdasarkan dari pengakuan suaminya itu, Fathulzanah bersama keluarga bergegas ke lokasi yang ditunjuk oleh suaminya itu dan mendapati buah hatinya sudah tak bernyawa lagi. Spontan Fathulzanah histeris melihat buah hatinya bersimbah darah.
Tak menunggu lama, polisi dari Polsek Medan Kota bersama Tim Inafis Polrestabes Medan datang ke lokasi serta membawa mayat bocah itu ke Rumah Sakit Bayangkara Polda Sumut guna penyelidikan lebih lanjut.
Terpisah, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko membenarkan adanya pembunuhan keji tersebut. Untuk keterangan awal, tersangka tega membunuh anak sambungnya dikarenakan jengkel diminta dibelikan eskrim.
Dengan beringas, sang ayah tiri membenturkan kepala bocah malang itu sebanyak 4 kali dan 5 kali, lalu disusul dengan menginjak anak tersebut. “Dia lihat masih bergerak lalu diinjak kembali dada dan bagian perut. Setelah dipastikan sudah meninggal dunia, si tersangka membuang jenazah ke samping sekolah,” tutupnya. (Ly Tnb)
Dua buah hatinya itu bernama Iksan Fatilah (10) dan Rafa Anggara (6) yang menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat (20/6/2020) malam. Dimana tak lain otak dari pelaku pembunuhan itu adalah suaminya sendiri, ayah sambung dari anak-anaknya.
Menurut keterangan ibu bocah malang itu saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Senin (22/6/2020) mengatakan, dirinya sangat terpukul karena kehilangan buah hatinya.
Fathulzanah menerangkan, kronologis aksi kejam suaminya berawal saat dua anaknya meminta es krim pada suaminya itu, namun suaminya berubah beringas karena tidak ada uang. Saat kejadian tersebutm ibu bocah itu sedang bekerja di salah satu restauran di Kota Medan, dan anak-anak tinggal bersama ayah sambungnya.
Sesaat setelah pulang kerja pada pukul 12.00 WIB, Fathulzanah menanyakan keberadaan kedua bocah malang itu kepada suami. Namun, si suami hanya terdiam serta nampak gelagat ketakutan pada istrinya, Jumat (20/6/2020). "Si suami terlihat pucat ketika kutanya keberadaan anak-anak," ujarnya.
Dikatakan Fathulzanah sekitar Minggu Pagi, sang suami berkirim pesan. Betapa terkejutnya ia mendengar si suami mengatakan bahwa anak-anaknya telah ia bunuh, lalu mengatakan mayatnya dibuang.
"Iya mengatakan satu dibuang ke tong sampah Sekolah Global Prima, dan satunya lagi direndam di parit dekat sekolah itu," katanya sembari berlinang air mata.
Berdasarkan dari pengakuan suaminya itu, Fathulzanah bersama keluarga bergegas ke lokasi yang ditunjuk oleh suaminya itu dan mendapati buah hatinya sudah tak bernyawa lagi. Spontan Fathulzanah histeris melihat buah hatinya bersimbah darah.
Tak menunggu lama, polisi dari Polsek Medan Kota bersama Tim Inafis Polrestabes Medan datang ke lokasi serta membawa mayat bocah itu ke Rumah Sakit Bayangkara Polda Sumut guna penyelidikan lebih lanjut.
Terpisah, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko membenarkan adanya pembunuhan keji tersebut. Untuk keterangan awal, tersangka tega membunuh anak sambungnya dikarenakan jengkel diminta dibelikan eskrim.
Dengan beringas, sang ayah tiri membenturkan kepala bocah malang itu sebanyak 4 kali dan 5 kali, lalu disusul dengan menginjak anak tersebut. “Dia lihat masih bergerak lalu diinjak kembali dada dan bagian perut. Setelah dipastikan sudah meninggal dunia, si tersangka membuang jenazah ke samping sekolah,” tutupnya. (Ly Tnb)
COMMENTS