TANJAB BARAT, Garuda Nusantara - Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Barat dikejutkan dengan berhentinya pembangunan gardu induk yang berlokasi di Parit 4 Sungai Saren, Kab. Tanjung Jabung Barat. Masyarakat sontak bertanya-tanya mengapa pembangunan gardu induk tersebut bisa terhenti begitu saja.
"Mengapa Pembangunan Gardu Induk di P4 Sungai Saren diberhentikan, bukankah ini untuk kemanfaatan masyarakat Kab. Tanjab Barat. Yang mana dari dulu sampai saat ini mati lampu setiap hari. Ada apa dengan semua ini, kok malah tidak dilanjutkan?” ungkap masyarakat.
“Tolong berikan kami alasan yang jelas, jangan uang kami kalian perbuat semena-mena. Mohon kepada pihak BUMN segera tuntaskan masalah listrik di kabupaten kami ini. Bupati dulu berjanji satu tahun menjabat listrik bisa stabil, tapi faktanya apa? Sampai saat ini pembangunan gardu induk ini pun malah diberhentikan pengerjaannya. Mohon pihak terkait usut masalah ini sebenarnya ada apa?" ujar masyarakat.
Saat Garuda Nusantara mendatangi lokasi pembangunan tersebut, ternyata memang benar faktanya tidak ada tanda-tanda pembangunan tersebut dilanjutkan. Saat kami mau melakukan konfirmasi ke beberapa orang di dalam, mereka enggan memberikan keterangan sepatah kata pun. Bahkan gerbangnya digembok dan kami pun tidak diizinkan masuk untuk menggali keterangan dari mereka.
Selanjutnya Ormas Rajawali Sakti angkat bicara masalah pemberhentian pembangunan garu induk ini dan mereka menduga dari awal bahwa pembelian tanah untuk bangunan tersebut tidak sesuai dengan dana yang dikucurkan oleh BUMN kepada pengelola.
"Kami Ormas Rajawali Sakti meminta kepada penegak hukum untuk segera memeriksa masalah ini, ada apa dan mengapa pembangunan gardu tersebut diberhentikan. Selain itu kami akan demo baik di lokasi ataupun di depan Kantor Bupati untuk menanyakan perihal pemberhentian pembangunan gardu induk yang ada di Parit 4 Sungai Saren,” tegasnya.
Ditambahkannya, sejak awal kami sudah menduga adanya permainan saat pembelian tanah untuk pembangunan gardu induk tersebut. “Dari pusat dikucurkan berapa miliar sampai ke pemilik lahan berapa miliar, jadi ini kami rasa ada yang tidak beres," pungkasnya. (AD)
COMMENTS