TANJAB BARAT, Garuda Nusantara - Pembangunan musholla dan WC di seputar WFC Kuala Tungkal sudah rampung dibangun, akan tetapi ada kejanggalan saat dana dikucurkan sebesar Rp.199.522.512 yakni tidak sesuai dengan hasil yang ada di lapangan. Yang membuat janggal dalam pembangunan ini yaitu hasil tidak sesuai, tidak adanya perencanaan saat membangun dan yang paling parahnya tidak adanya pengawasan dari pihak terkait saat melangsungkan pembangunan.
Awak media mencoba konfirmasi kepada salah satu Kadispora Tanjab Barat Otto Aryadi untuk menanyakan dari mana tukang ini berasal, namun sayang tidak bisa menjabarkan. Bahkan ia berusaha untuk mengelak dari pertanyaan awak media dan beralasan akan mencari tahu dulu siapa perencanaan pembangunan musholla dan WC tersebut yang berada di WFC. "Nanti saya cari tau dulu siapa perencana pembuatan musholla dan WC itu," pungkasnya.
Salah satu oknum Perkim inisial F membeberkan bahwa memang benar pihaknya diperbantukan dalam pembangunan musholla dan WC yang ada di WFC tersebut, dan ia diminta langsung oleh pihak Kadispora namun lagi-lagi tidak diminta untuk menghitung bahan baku pembangunan tersebut. "Untuk masalah volume pekerjaan dan perencanaannya saya kurang tau," tuturnya.
Berdasarkan kejadian ini, akhirnya Ketua Ormas Rajawali pun angkat bicara. Ia menduga adanya kongkalikong oknum Dispora Tanjab Barat dalam hal ini membangun musholla dan WC tanpa adanya perencanaan sebelumnya.
"Kami menduga kuat ini hanya akal-akalan Dispora saja demi meraup keuntungan dari pembangunan musholla dan WC tersebut. Sebab, dimana-mana menggunakan anggaran itu harus didasari dengan adanya perencanaan, adanya pengawasan, jangan semena-mena saja menggunakan anggaran. Jika seperti ini kejadiannya, kami akan bawa ke jalur hukum supaya ditindak lanjuti hingga tuntas. Kami menduga tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan," ungkapnya. (AD)
COMMENTS