Sosialisasi Tingkat Balai P3-TGAI ini dihadiri puluhan Camat dan Kepala Desa dari 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dengan Kabupaten Samosir, dan juga turut serta dihadiri Dinas PUPR kabupaten serta Dinas Lingkungan Hidup.
Dikatakan salah satu wartawan online satelit.co, bahwa humas BWS atas nama M Syafii tidak membenarkan wartawan untuk masuk ke ruangan guna kepentingan peliputan. "Sesuai undanganlah yang boleh masuk, kalau tidak ada didalam daftar undangan tidak boleh masuk,” ucapnya.
Sontak saja para wartawan ini pun kesal, sebab dalam agenda sosialisasi ini turut mengundang kepala daerah dari berbagai kecamatan dan desa. “Ada apa dengan Sosialisasi BWS Sumatera ll ini, mengapa tertutup dari sorotan Media,” ucap Wartawan terheran-heran.
"Ini sudah menciderai kemerdekaan UU Pers yang diakui oleh negara sebagai pilar keempat kedaulatan Berbangsa dan Negara serta UU Pers No 40 tahun 1999 sudah jelas. “Bagi yang menghalang-halangi tugas jurnalistik dapat dikenakan sangsi pidana kurungan 2 tahun penjara dan denda 500 juta rupiah," tegas wartawan penuh kecewa.
Diakhir acara sosialisasi digelar diduga ada penyerahan uang sejumlah Rp150 ribu pada setiap undangan yang hadir.
Hal ini diketahui ketika para undangan yang hadir mampir di kedai kopi tepat di depan Hotel Grend Maju, lalu ada dikatakan peserta undangan, ada penyerahan uang sebagai pengganti uang bensin yang diserahkan pihak BWS Sumatera ll.
Terpisah, awak media mengkonfirmasi ke kantor BWS Sumatera ll yang berada di Jalan Jendral Besar Dr AH Nasution Medan Sumatera Utara melalui penerima tamu Titin Pane serta stafnya Juli mengatakan, hingga tanggal 7 Agustus 2020, Kepala Dinas Maman Noprayamin ST MT beserta Humas Syafii masih berada di luar kota belum pulang. “Sosialisasi dari humbahas tanggal (5/8) hari ini, Jumat (7/8) ke Tapanuli Utara (Taput),” tutupnya. (Ly Tnb)
COMMENTS