TANJUNG JABUNG BARAT, Garuda Nusantara - Masyarakat Kabupaten Tanjab Barat telah menerima bantuan berupa beras dari pusat yang disalurkan Pemerintah Daerah Kab. Tanjab Barat. Selama ini masyarakat mengira bantuan sosial (bansos) tersebut berasal dari Pemkab Tanjung Jabung Barat. Sebab, dalam bantuan tersebut bertuliskan "Bantuan Pemkab Tanjung Jabung Barat Dampak Ekonomi Sosial Covid-19" di karung beras dan terdapat gambar Bupati dan Wakilnya.
Oleh karena itu, Ormas Rajawali Sakti mengomentari masalah ini dan menduga Pemkab Tanjab Barat berupaya cari nama di atas bantuan tersebut. "Jika kejadiannya seperti ini sulit untuk dipercaya, kok bisa-bisanya Pemkab Tanjab Barat menempelkan label seperti itu. Sedangkan bantuan tersebut bersumber dari pemerintah pusat, jadi Dana Covid-19 yang dianggarkan Pemkab Tanjab Barat yang jumlahnya Rp101 miliar ini digunakan untuk apa?” herannya.
Ditambahkan Ketua Ormas Rajawali Sakti Sudirman bahwa di berbagai media mengabarkan proses pemakaman pasien yang diduga terpapar virus corona dikuburkan tidak sesuai SOP. “Saat Penguburan jenazah tersebut katanya peti mati sudah dibuat. Petugas penguburan tentunya sudah dipersiapkan dong, tapi ini faktanya malah 2 orang suster, 1 keluarga korban dan Kapolres Tanjab Barat serta ajudannya yang ikut menguburkan. Yang menjadi pertanyaan, dana Rp101 miliar ini kemana larinya? Ingat jika ini tidak transparan, maka kami akan melaporkan ke KPK," tegas Sudirman.
Selain itu, salah satu warga KabupatenTanjung Jabung Barat yang tidak ingin disebutkan namanya ikut mengomentari di jejaring sosial Facebook. "Inilah Fakta Dan Ke Nyataan Yang Sebenar Nya Terjadi, Beras Bantuan Sosial Di Atas Namakan Bantuan Dari Pemerintah Daerah, Dusta Apa Yg Kau Berikan Kepada Masyarakat Mu ???? Kemana Arah Dan Tujuan Yg Konon Kata Nya Telah Menghabiskan 101 M, Untuk Penanganan Dan Bantuan Covid-19," berikut cuitan yang diposting di laman Medsos tersebut.Transparansi anggaran Covid-19 Rp101 miliar semakin santer digaungkan dan masyarakat meminta jika ada dugaan penyelewengan agar diusut tuntas. "Usut tuntas sampai ke akarnya, jangan bediam diri," ungkap masyarakat. (AD)
COMMENTS