TANJAB BARAT, garudanusantara.id - Dua masyarakat Kab. Tanjab Barat, Prov. Jambi mengadu ke Ketua Ormas Rajawali Sakti via telepon dan whatsapp. Mereka merasa sangat kecewa dan kesal kepada pemerintah setempat, pasalnya saat anaknya diisolasi mandiri tidak pernah menerima bantuan apapun dari Pemerintah Kab. Tanjung Jabung Barat.
Selain itu, mereka kecewa atas hasil Swab yang dinyatakan positif namun sampai saat ini hasil resmi secara tertulis tidak mereka terima dari Intansi terkait. "Maaf ya pak kami bicara apa adanya, anak kami kan 2 yang pertama sudah di rapid tes sudah di swab katanya hasilnya positif. Namun sampai detik ini hasilnya belum dikeluarkan oleh pihak terkait,” jelasnya.
Ditambahkannya, dimana yang satu lagi di rapid Test dinyatakan reaktif terus di Swab. Namun hasilnya sampai saat ini tidak kami terima. Upaya untuk menanyakan sudah kami lakukan namun mereka saling lempar bola antara Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan Pemeriksa hasil swab.
Selanjutnya anak yang pertama yang dinyatakan reaktif diisolasi di Tungkal Ulu, kemudian adiknya disuruh isolasi mandiri hingga hasil Swabnya keluar karna hasil rapid testnya reaktif. “Yang kami kecewakan selama diisolasi mandiri anak kami yang kedua tersebut sepeserpun pemerintah tidak membantu sudah hampir 2 minggu diisolasi mandiri. Sedangkan kami dengar-dengar dana yang dikucurkan cukup fantastis sejumlah Rp101 miliar,” ungkapnya.
“Jelas kami sangat kecewa dan sedih atas kejadian ini, anak kami cukup lama pak diisolasi. Coba bapak bayangkan jika posisi kami di bapak berpisah dengan anak hampir dua minggu yang biasanya kami bertatap muka akhirnya kami dipisahkan karrna divonis reaktif. Sedangkan anak yang satu lagi sebagai abangnya dinyatakan positif tanpa keterangan resmi dari pihak terkait," paparnya sambil meneteskan air mata.
"Kami mohon bantu kami pak untuk menyampaikan ini kepada pemerintah, anak kami sama sekali tidak mengeluhkan apa-apa," tambahnya.
Mendengar Informasi demikian Ketua Ormas Rajawali Sakti Sudirman terlihat kesal dan jengkel sehingga ia pun angkat bicara dengan nada sedikit geram.
"Alangkah parahnya, alangkah malunya, bisa-bisa nya terjadi seperti ini. Masyarakat diisolasi tapi tidak dibantu sama sekali. Ini sudah dua orang loh yang mengeluh seperti ini. Bagi kami ini sudah sangat fatal ditambah lagi masyarakat dinyatakan positif tanpa adanya surat resmi hasil Swab dari pihak terkait. Ini memang betul-betul keterlaluan, ingat kami Ormas Rajawali Sakti dalam beberapa hari ini akan menyuarakan kembali di halayak ramai melalui aksi demo ini sudah tidak jelas," tegas Sudirman bernada kesal.
"Tunggu kedatangan kami, ingat masyarakat adalah jantung kami. Jangan pernah masyarakat ditelantarkan tunggu saja kedatangan kami," tambahnya.
Selanjutnya Ketua Ormas Rajawali Sakti ini selain akan menyampaikan aspirasi-aspirasi masyarakat kepada pemerintah ia pun akan memberikan bantuan kepada anak yang diisolasi tersebut. Ia merasa sangat terpanggil hatinya mendengar keluh kesah masyarakat yang diduga terpapar Covid -19.
"Insya Allah saya sendiri akan memerintahkan kepada anggota nanti untuk mengantarkan sedikit rezeki untuk anak ibu yang sedang menjalani isolasi. Adapun keluh kesah ibu akan kami sampaikan kepada pemerintah dan akan kami pertanyakan mengapa bisa terjadi seperti ini," ucap Sudirman.
Lebih lanjut saat Hearing di gedung DPRD pada tanggal 20 Oktober 2020, Sudirman sempat mempertanyakan hal tersebut kepada Pemerintah namun jawabannya belum memuaskan dan akan dilanjutkan pada 2 November 2020 mendatang. (AD)
COMMENTS