TANJAB BARAT, garudanusantara.id - Ormas Rajawali Sakti dan beberapa perwakilan dari masyarakat melakukan Hearing di Gedung DPRD Kab. Tanjaung Jabung, Rabu (20/10/2020).
Adapun dalam hearing tersebut dengan agenda yakni, Pertama soal transparansi LPSE data proyek peningkatan Jalan Tanjung Senjulang dengan menggunakan dana APBD tahun anggaran 2020 yang tidak singkron dengan papan merek di lapangan. Kedua, mempertanyakan transparansi data seluruh peroyek yang menggunakan dana APBD dan APBD-P 2020.
Ketiga, mempertanyakan ke pihak PUPR tentang pembangunan Tugu Perjuangan Kuala Tungkal dengan menggunakan dana APBD tahun anggaran 2020 yang pekerjaannya baru dimulai, sedangkan seharusnya menggunakan dana APBD-P.
Keempat, mempertanyakan ke DPRD Kab. Tanjung Jabung Barat sebagai badan pengesahan anggaran mengenai data yang disahkannya APBD-P secara keseluruhan. Kelimam, mempertanyakan ke DPRD Kab. Tanjab Barat mengenai keluhan warga yang terindikasi meninggal karena Covid -19. Sedangkan hasil Rapidnya Reaktif dan hasil swabnya RDT Reaktif (Komorbit), sehingga pihak keluarga meminta jenazah ayahnya dikembalikan dan dikebumikan di pemakaman umum.
Keenam, mempertanyakan ke DPRD Tanjung Jabung Barat sebagai badan pengawas mengenai kinerja RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal yang pelayanannya tidak memuaskan. Ketujuh, mempertanyakan kepada pemerintah daerah tentang rincian dana Covid-19 yang dianggarkan Rp101 miliar. Kedelapan, mempertanyakan kepada Dinas Kesehatan perihal meninggalnya warga Senyerang yang diduga terpapar Covid -19.
Sedangkan kesembilan, mempertanyakan kepada Dinas Kesehatan perihal jubir yang diduga positif Covid-19 diisolasi di rumah dan bukan di tempat yang sudah disediakan pemerintah.
Sementara rapat tersebut dipimpin langsung H Muh Safril Simamora yang dikenal dengan sebutan Ucok Mora. Ia men menyampaikan bahwa dirinya berterimakasih kepada ketua Ormas Rajawali Sakti Sudirman yang sudah membawa keluh kesah masyarakat ke DPRD. "Terimakasih pak Dirman Sudah membawa keluh kesah masyarakat kesini," ungkapnya.
Selanjutnya setelah dirinya membuka Hearing tersebut, ia pun langsung memberikan kesempatan kepada Ketua Ormas Rajawli Sakti untuk menyampaikan poin-poin yang mau ditanyakan. "Silahkan pak Dirman sampaikan apa yang mau bapak pertanyakan, kebetulan orang-orang yang yang bapak tuju ada disini," tutur Pimpinan Hearing.
Setelah dipersilahkan untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan, Ketua Ormas Rajawali pun membacakan poin-poinnya yang sudah disusun sebelumnya dan ditutup dengan ucapan terima kasih kepada pimpinan Hearing.
Lebih lanjut H Jeri selaku tokoh masyarakat angkat bicara mengenai kurang memuaskannya pelayanan RSUD KH Daud Arif khususnya bagian IGD. Dirinya menyayangkan, pasalnya pelayanannya kurang memuaskan terutama stok obat-obatan tidak tersedia saat orangtuanya masuk ke ruangan IGD.
Menurutnya pihak rumah sakit sudah jauh-jauh hari menyetok obat-obatan yang memang diperlukan pasien. "Saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini, kok pihak RSUD KH Daud Arif khususnya bagian IGD kekurangan obat. Bagaimana jika si pasien lain tidak memiliki uang untuk menebus obat di luar hingga sekarat," keluh H Jeri.
Mendengar ungkapan tokoh masyarakat tersebut, Ketua Ormas Rajawali merasa bangga dan sangat mengapresiasi atas keberaniannya dalam mewakili keluhan masyarakat lainnya. "Kami bangga memiliki tokoh masyarakat yang berani seperti ini dan kami mengapresiasi kepada beliau," tegas Sudirman.
Adapun hasil hearing belum menemukan titik terang, dikarenakan tidak hadirnya 2 intansi sehingga akan dilanjutkan pada tanggal 2 November 2020. (Ahmad)
COMMENTS