TANJAB BARAT, garudanusantara.id - Ketua Ormas Rajawali Sakti, Senin (2/11/2020) kembali menggiring beberapa masyarakat Kab. Tanjab Barat menemui DPRD untuk melakukan hearing terbuka yang minggu sebelumnya sempat ditunda beberapa hari dikarenakan instansi yang berkompeten menjawab keluhan dari masyarakat tidak hadir. Karena rapat tersebut sambungan, pimpinan pun tidak panjang lebar dalam membuka kembali agenda rapat sambungan tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan berharap kepada intansi terkait khususnya yang hadir bersikap jujur dan transparan jangan sampai ada yang di tutup-tutupi. "Saya harap kepada Intansi terkait khususnya yang hadir untuk bersikap jujur dan transparan jangan sampai ada yang ditutup-tutupi," ujar Pimpinan Rapat.
Selanjutnya pimpinan rapat mempertanyakan mengenai pengecekan posisi kuburan Covid-19 yang diduga menyalahi syariat agama kepada pihak Perkim. Namun disayangkan, mereka tidak juga turun ke lapangan minggu lalu dengan alasan harus membawa MUI untuk lebih memastikan posisi kuburan Covid-19.
"Benar memang kami belum turun ke lokasi, sebab kami harus membawa orang yang berkompeten memposisikan mayat yang dikubur secara protokol Covid-19," ungkap Perkim.
Pimpinan rapat kembali mengambilalih dan menekankan kepada Perkim agar segera memeriksa kuburan Covid-19 tersebut. Dan jika memang benar ada kesalahan posisi pemakamannya, maka meminta kuburan tersebut dibongkar ulang dan posisinya dirubah sebagaimana mestinya. Selain itu, pimpinan rapat gabungan tersebut pun meminta kepada pihak pemerintah untuk memfasilitasi serta menyediakan transportasi dan konsumsi.
"Ingat ya Perkim, jika nanti ditemukan kesalahan maka saya meminta kuburan tersebut dibongkar ulang dan posisinya disesuaikan sebagaimana mestinya. Selain itu, saya meminta kepada pemerintah untuk memfasilitasi tim dan unsur yang terkait disediakan transportasi dan konsumsinya," tegas pimpinan.
Lebih lanjut pimpinan rapat memberikan kesempatan kepada Ketua Ormas Rajawali Sakti untuk menyampaikan permasalahan-permasalahan lainnya yang membuat beberapa masyarakat merasa ganjal dan merasa tidak diperhatikan diisolasi mandiri selama 14 hari.
"Terima kasih pimpinan atas waktu dan kesempatannya, perlu pimpinan ketahui bahwa baru-baru ini ada kejadian yang menimpa warga Pematang Lumut. Kronologinya, dia ini menolong warga yang kebakaran terus dia itu tadi terbakar dan dilarikan ke RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal. Sesampainya di Rumah Sakit, kabarnya dia di Rapid Tes dan hasilnya Reaktif. Selanjutnya pihak rumah sakit membawa korban luka bakar tersebut ke ruangan isolasi karena dinyatakan reaktif oleh pihak rumah sakit,” ungkap Sudirman.
“Yang menjadi permasalahannya, si korban luka bakar ini tidak dirawat seletak di lantai kamar isolasi hingga meninggal dunia. Dan anehnya, korban dikuburkan secara Protokol Kesehatan Covid -19. Yang kedua saya ingin menyampaikan mengapa warga yang diisolasi mandiri selama ini, khususnya yang meminta bantuan kepada kami tidak dibantu sepeserpun. Baik dari Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kab. Tanjab Barat, sedangkan dana yang digelontorkan sebanyak Rp101 Miliar. Dan untuk lebih jelasnya mohon pimpinan memberikan waktu untuk keluarganya bicara terimakasih pimpinan," jelas Sudirman.
Setelah Ketua Ormas Rajawali memaparkan poin-poin yang mesti disampaikan, ia pun mengembalikan ke pimpinan rapat. Selanjutnya pimpinan rapat pun menyerahkan ke pihak RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal dan Sekda untuk menjawab poin-poin yang disampaikan Ketua Ormas Rajawali Sakti.
Untuk menjawab poin yang disampaikan Ketua Ormas Rajawali Sakti, Direktur RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal mengaku bahwa dirinya belum mengetahui kejadian ini secara jelas. Dan dirinya akan segera konfirmasi kepada orang orang yang bertugas saat itu.
"Untuk kejadian ini saya belum mengetahui secara jelas dan ini akan segera kami konfirmasi kepada anggota yang menangani korban terbakar itu," ungkap Direktur.
Setelah Direktur RSUD KH Daud Arif Kulatungkal menyamapaikan keterangannya, selanjutnya disambung Dinas Kesehatan Kab. Tanjab Barat dan Sekda Kab. Tanjab Barat yang menjelaskan bahwa dirinya akan menyerahkan bantuan kepada 2 warga yang diisolasi selama ini.
"Ini tetap akan kami berikan bantuan, karena itu hak mereka selama diisolasi," ungkap Perwakilan Kepala Dinas Kesehatan. (AD)
COMMENTS