Sesampainya di lokasi, MUI Kab. Tanjab Barat langsung meletakan alat pendeteksi arah (Kompas) yang dibawanya. Setelah dicek ternyata hasilnya benar bahwa posisi pemakaman tersebut tidak sesuai dengan syariat Islam, sehingga dugaan beberapa masyarakat Kab. Tanjab Barat selama ini benar. "Ya ini sudah salah posisi," ujar Ustadz utusan MUI Kab. Tanjab Barat.
Selain itu, menurut Ketua Ormas Rajawali Sakti (Sudirman) di lokasi pemakaman Covid-19 tersebut terdapat beberapa kejanggalan diantaranya, dua pemakaman yang sudah disediakan Team Gugus kembali ditimbun dan terdapat tanda yang diduga seperti pemakaman.
Dimana, mereka mempertanyakan apakah di dalam kuburan tersebut ada mayatnya atau tidak ada. Yang kedua, diduga adanya perlakuan anak tiri anak kandung mengenai pemakaman Covid-19. Ketiga adanya dugaan warga yang dikebumikan secara Covid-19, padahal ia terkena luka bakar.
"Menurut kami, ini ada kejanggalan di pemakaman Covid-19 ini. Pertama, kenapa ini pemakaman yang kemarin sudah digali sekarang ditimbun kembali. Apakah ini ada yang meninggal baru- baru ini? Apakah didalam kuburan tersebut ada mayatnya atau hanya untuk mengelabui warga? Kalo memang ditimbun ulang, kenapa ditandai seperti pemakaman yang sudah ada mayat didalamnya,” tanya Sudirman.
Lebih lanjut Sudirman bertanya, yang kedua ini ada perlakuan anak tiri anak kandung. Bukankah orang yang meninggal dunia karena Covid-19 itu harus dikebumikan di pemakaman yang sama. “Kok bisa dia dikebumikan di TPU? Yang ketiga, orang meninggal akibat terkena luka bakar kok bisa dikebumikan secara Covid-19 ada apa ini?" tegas Sudirman.
"Ingat, keluarga korban keberatan dan tidak terima. Besok mereka akan melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib," tambahnya.
Setelah selesai pengecekan ke lokasi pemakaman, Ormas Rajawali Sakti beserta keluarga yang terdampak Covid-19 kembali pulang tanpa diberi makan. Sedangkan saat Rapat Gabungan di DPRD Kab. Tanjab Barat, pimpinan rapat menyampaikan bahwa semua orang yang ikut ke lokasi tersebut harus diberi makan yang disediakan Pemda.
Ketua Ormas Rajawali Sakti pun kembali angkat bicara, ia menyayangkan pihak pemerintah tidak menyediakan mereka makan dan lainnya.
"Sangat disayangkan, tidak sesuai dengan hasil Rapat Gabungan di DPRD kemarin. Ternyata suara Pimpinan rapat tidak dihiraukan mereka (Pemda-red). Tapi biarkan sajalah, yang jelas ini kasus akan terus kita kawal sampai selesai. Jangan lagi ada pembodohan kepada masuarakat Kab. Tanjab Barat," tutur Sudirman. (AD)
COMMENTS