Pasalnya Yayu yang terdaftar di BPJS Kesehatan tersebut terhitung dari tanggal 1/02/2015, merasa tidak dilayani dengan baik.
"Dari pagi jam 09.00 Wib pak saya mengantre di ruangan khusus, ruang pelayanan yang menggunakan layanan
BPJS Kesehatan ini, tapi sampai pukul 17.30 Wib saya tunggu Dokternya, dan ternyata Dokternya pulang begitu saja. Saya khawatir penyakit yang saya derita akan semakin memburuk" ungkapnya di ruang lobi Rs Murni teguh, Jumat (19/02/2021) sekira Pukul 18.00 wib.
Lebih lanjut Yayu menjelaskan, bahwa kehadirannya di Rumah sakit atas arahan perawat Rumah sakit tersebut, yaitu pada hari Rabu tanggal (17/ 02 / 2021) Ia mendapat telepon dari perawat Rumah Sakit terkait agar datang pada hari jumat 19 Februari.
"Kami ditelpon oleh perawatnya katanya mau tes radiologi dan oleh perawat katanya mau operasi makanya kami datang hari ini" ujarnya.
Akan tetapi sesampainya pasien disana pihak Rumah Sakit malah mengatakan antrean telah habis, serta ada kekeliruan foto dan untuk jadwal operasi ditunda. Hal ini pun lantas membuat pasien semakin panik, mengingat penyakit Kanker yang Ia derita cukup serius dan bukan sedang main-main sebutnya.
"Sudah terhitung empat kali berobat ke murni teguh, jadwal pelayanan dokter di Murni teguh hanya ada sekali seminggu. Kalau kami tak dapat nomor antrean, jadi kapanlah kami dapat pelayanan?, kalau penyakit ringan bolehlah di ulur-ulur waktunya" sebutnya.
"Kecewa kami bang, kami datang pagi - pagi tapi tak dapat antrean. Mesti dibulan tiga katanya, padahal dibilang perawat kalau naik stadium penyakit ini tak bisa lagi di operasi, kami terkesan tidak ditangani dengan baik, jadi takut kami, harusnya berikanlah kami solusi" bebernya.
Sementara itu ditempat yang sama, Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan Sumatera Utara (JPKP) Khairul Tanjung diwakilkan PIC Social Ria Sitorus turut angkat bicara dan menyayangkan pelayanan di Rs Murni Teguh ini.
Pasalnya, tidak sewajarnya lagi pasien yang divonis Dokter Kanker stadium l di pimpong tak ada solusi seperti ini, pungkasnya. " Apa karena lewat jalur BPJS maka kurang respon? Atau kalau lewat jalur Umum cepat direspon? " kritiknya.
Sudah seharusnya pihak terkait agar turun pantau nasib Masyarakat kurang mampu, agar melihat langsung bagaimana pelayanan terhadap Masyarakat miskin yang menggunakan layanan BPJS Kesehatan ini, sebutnya.
Ria Sitorus pun membeberkan hasil investigasinya beberapa pekan terahir, "menurut data investigasi kami dilapangan Untuk pelayanan Kesehatan masih jauh dari kata layak", tegasnya. Agar hal ini menjadi perhatian serius pihak-pihak terkait, pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah kepada pihak Rumah Sakit Murni teguh, melalui piket di lobi Rumah Sakit, Yeni menyebutkan bahwa Dokter Dwi efara Dina yang menangani pasien tersebut adanya hanya sekali dalam seminggu yaitu pada hari jumat, dan jadwalnya dari pukul 14.00 wib sampai pukul 17.00 wib sebutnya.
Yeni pun mengarahkan agar mendaftar lewat online saja pada jumat mendatang, karena situasi Covid 19 jadi pendaftaran pasien lewat online kata dia. "daftar lewat online saja ibu" ajaknya. (Ly Tinambunan)
COMMENTS