“Kami masyarakat Desa Pardomuan Nauli Khusunya Dusun I dan dusun III begitu juga dengan masyarakat yang ada di desa Palipi baikpun hanya sebagian masyarakat yang dapat menikmati air tersebut dan masyarakat Desa Hatoguan, sangat bangga dan senang dengan adanya air minum dari air terjun tersebut,” ucapnya.
Adanya air minum berawal dari anggaran APBD yang dibangun melalui Dinas PUPR Kabupaten Samosir pada Tahun anggaran 2006/2007 dan dikembangkan lagi oleh Dinas yang saat itu disebut PNPM mandiri pedesaan tahun anggaran 2011. “Puji Tuhan sampai saat ini kami masih dapat menikmatinya, apalagi pada saat musim kemarau tiba,” jelasnya.
Tetapi tidak terlepas dari petugas yang dibentuk oleh masyarakat yang disebut Tim Pelestari yang tidak pernah mengenal lelah entahpun banyak resiko yang dihadapi oleh para Pelestari di sumber air minum ketika musim hujan tiba air sering tersumbat, sehingga sampai saat ini air dapat dinikmati.
Memang Pelestari terkadang mengeluh dengan situasi apalagi saat musim hujan tiba, pipa sering sumbat diakibatkan tidak ada saringan di bendungan yang sudah dibangun sebelumnya, tetapi entah pun Pelestari mengeluh demi kebutuhan mereka tetap semangat.
Awa bertanya, apabila ada kerusakan pipanisasi yang sangat berat karena longsor, atau ketimpah pohon, alat apa yang dibuat Pelestari untuk memperbaiki? Yah kami menggunakan alat apadanya lah dari pada air minum kita tidak berjalan, ucapnya.
“Untuk itu, kami atas nama masyarakat bermohon kepada dinas terkait Dinas Tarukim Kabupaten Samosir agar memperhatikan dan meninjau ulang proyek pipanisasi yang ada di sampuran Pangaribuan, demi kelancaran dan kebutuhan masyarakat apalagi saat ini air sudah dinikmati 3 Desa yang ada di Kecamatan Palipi,” ucapnya. (Berman Situmorang/R Silalahi)
COMMENTS