Pertama, Visi yang disampaikan adalah, pelayanan publik harus berdasarkan paradigma memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Rokan Hilir. Menurut Afrizal Sintong, peningkatan kualitas pelayanan publik tidak bisa dilakukan secara terpisah dari berbagai pihak.
Menurutnya harus ada perpaduan dari berbagai bagian yang menjadi pilar dari pelayanan publik itu sendiri, termasuk dari pimpinan dan pelaksananya. Kualitas publik tidak bisa ditingkatkan hanya dengan inisiatif dari pimpinan atau pelaksana semata, melainkan harus digabungkan dengan kebutuhan masyarakat.
Selain optimalisasi pelayanan publik, Afrizal Sintong juga menyampaikan mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan memperkuat sumber pendapatan dari berbagai sektor. Sebab, menurut dia, Kabupaten Rokan Hilir merupakan salah satu kabupaten terkaya di Provinsi Riau, yang kaya akan sumber daya alamnya. Seperti minyak bumi dan gas (Migas).
Selain sektor Migas, kekayaan alam lain yang dimiliki bumi Rokan Hilir adalah potensi perkebunan kelapa sawit dan karet. Sedangkan kekayaan hasil pertanian yang harus dikelola dengan baik yakni sektor pertanian seperti padi yang merupakan sumber pangan, sektor perikanan, laut maupun budidaya dan juga sektor pariwisata.
Namun kata Afrizal, kekayaan alam dari berbagai sektor tidak berdampak positif terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Rokan Hilir saat ini. Berdasarkan data yang diperoleh dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia pada Tahun 2010 yang lalu mencatat, tingkat kemiskinan di Kabupaten Rokan Hilir masih menduduki angka 9,30 persen atau sekitar 51 ribu lebih penduduk miskin.
“Kondisi ini semakin diperparah dengan jatuhnya harga karet dan anjloknya harga minyak dunia dan minyak sawit sehingga diperlukan langkah yang cepat dan tepat dari kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) dalam hal pengelolaan kekayaan alam yang melimpah,” katanya.
Salah satu yang menjadi agenda besar dari mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rokan Hilir Periode 2014-2019 ini adalah, akan diambil alihnya Blok Rokan oleh pihak Pertamina dari PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) pada tahun 2020.
Untuk itu diperlukan kebijakan agar putra daerah Kabupaten Rokan Hilir bisa bekerja dan bergabung dengan PT Pertamina dalam hal mengelola Blok Rokan di negeri berjuluk Seribu Kubah. Yang pada kenyataannya sangat menyedihkan, sebab anak daerah yang bekerja di PT Chevron saat itu bisa dihitung jari.
Untuk itu, perlu dibuat jalur khusus penerimaan anak-anak asli Rokan Hilir agar dapat bekerja di Pertamina sehingga asli anak daerah tidak hanya menjadi penonton di rumahnya sendiri. Sementara itu tenaga kerja dari luar yang menikmati gaji besar dan fasilitas mewah dari Pertamina.
Demikian dengan perusaan-perusahaan sub kontraktor yang selama ini bekerja dengan Chevron masih di dominasi oleh orang-orang dari luar daerah. “Kita perlu merumuskan kebijakan yang lebih tegas agar anak-anak daerah dapat bekerja di perusahan-perusahaan tersebut, sesuai dengan porsinya,” bebernya.
Menurut data yang didapat dari pemerintah provinsi Riau pada tahun 2018 yang lalu, perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Rokan Hilir mencapai 281,474 hektare. Menurutnya ini merupakan potensi yang sangat luar biasa jika dikelola dengan baik.
Sedangkan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, menurutnya perlu diberikan perhatian serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) melalui bidang Pendidikan dan Kesehatan sehingga nantinya tidak ada lagi alasan tidak punya biaya untuk bersekolah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Jangan ada lagi anak daerah (Rohil) yang putus sekolah, tidak bisa berobat hanya karena tidak punya uang,” katanya menegaskan.
Untuk mengatasi persoalan ini, kata Afrizal Sintong, diperlukan pemetaan, dimulai dari tingkat Kepenghuluan, sehingga nantinya diperoleh data dan kondisi yang ril. Tidak hanya data yang bersifat administratif laporan saja. Tetapi benar-benar realistis.
Terkait pembangunan insfratruktur jalan masih banyak jalan-jalan yang rusak di beberapa Kecamatan di Rohil sehingga menurutnya ini diperlukan penanganan yang serius. Melakukan pembangunan harus secara merata di semua daerah, tidak hanya berpusat di satu daerah saja.
Pembangunan juga harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan berkualitas sehingga nantinya masyarakat benar-benar dapat merasakan dan menikmati pembangunan. "Sebab pemimpin harus memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan daerah," katanya.
Dengan potensi kekayaan daerah yang dimiliki, lanjut Afrizal, sudah seharusnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Rokan Hilir semakin meningkat sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebesar-besarnya untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Rokan Hilir.
Saat itu Afrizal Sintong juga didampingi istri tercintanya Sanimar, S.Pd mengucapkan terimakasih kepada seluruh pengurus dan ketua Tim Penjaringan DPD Partai Nasdem yang telah menggelar penyampaian Visi Misi dari Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. (Adv)
COMMENTS