MUKOMUKO, garudanusantara.id - BMKG Kepahiang melakukan kegiatan survey 12 indikator masyarakat siaga tsunami di desa desa yang ada di mukomuko yang mana sudah terbentuk masyarakat siaga tsunami yang akan di daftarkan di UNESCO.
Menurut salah satu tim BMKG Kepahiang, Zawawi mengatakan survey di lakukan mengacu pada desa desa yang sudah pernah mengikuti Destana (desa siaga bencana) yang di lakukan oleh Bpbd Kabupaten mukomuko. Kriteria ini di buat karena Destana sudah terbentuk tim siaga bencana dan sudah pernah melakukan pelatihan, tinggal melanjutkan lagi.
Beberapa desa yang sedang dilakukan survey ada 4 desa/kelurahan yaitu Ujung Padang, Pasar Mukomuko, Rawa Bangun, dan Kotojaya. Survey yang dilakukan Tim BMKG yaitu mengkaji dan mendata apakah sudah memenuhi kriteria apa belum. “Untuk saat ini kelengkapan data sudah mencapai 60 sampai 70 persen pengkajian dan pengumpulan data data pendukung," jelas Zawawi.
Disampaikan Zawawi, dari pengakuan lembaga internasional IRC Keuntungan yang di dapat apabila desa destana terdaftar di UNESCO adalah diakui secara international (masyarakat tsunami) selain itu akan menjadi contoh internasional dari praktek praktek yang baiik. Dampak ekonomi politk yang mana bisa jadi otomatis menjadi prioritas yang mana punya kelebihan karna sudah terdaftar dan masuk dalam peta global dan akan semakin di kenal lagl dari sector wisata dan siaga kebencanaan yang mana sudah teradaptasi dan terhabitat.sehngga perilaku masyarakat dan pola pikir sudah cepat respon apabila terjadi gempa bumi dan tsunami kemana arah mengevakuasii sudah ada tim tim yang siaga.
Selanjutnya Zawawi mengatakan, di Mukomuko perlu dibuat peta tsunami dimana itu sangat penting terutama di ruang ruang public.untuk itu BMKG akan membantu untuk membuat peta tsunami. Rencana ini akan diteruskan kepada pemerintah daerah, melalui BPBD dan selanjutnya akan disampaikan ke desa-desa dan nantinya akan dibuat jalur jalur evakuasi.
Peta bahaya tsunami dibedakan dengan warna untuk lebih mudah di pahami oleh masyarakat. Selain itu juga harus memetakan jalur evakuasi dan titik kumpul yang aman dan mensurvey letak geografis yaitu ketinggian suatu tempat setiap daerah yang mau di petakan apakah sesuai dengan jalur jalur yang bisa dilewati dan aman dari tsunami. BMKG rencananya akan mengadakan sekolah tsunami yang dijadwalkan sekitar bulan Mei dan paling lambat di awal Bulan Juni. Disana nanti akan di lakukan sosialisasi kebencanaan khususnya gempa bumi dan tsunami.
Sebagai informasi BMKG ada tiga di provinsi Bengkulu khusus untuk gempa bumi dan tsunami ada di Kepahyang, dan BMKG pulau bai serta BMKG di Bandara Internasional Fatmawati Bengkulu. (MTH)
COMMENTS