Masyarakat penerima, keluhkan berat timbangan yang sampai kepada mereka, dan termasuk rasanya setelah dikonsumsi berbeda dengan seperti biasanya. Selain beras yang dimuat dalam karung berisi 20 Kg di ubah menjadi tulisan angka 24 Kg lewat spidol hitam.
D Sianturi, warga Paranginan mengaku selain beras yang mereka terima sayur dan buah pun, ada yang tidak layak konsumsi. "Beras itu setelah kami makan, rasanya berbeda dengan yang biasanya, dan kalau timbangannya kurang pas dengan yang kami tau yaitu 24 Kg," tandasnya.
Plt. Kepala Dinas Sosial, Kabupaten Humbahas Nipson Lumbangaol menanggapi hal ini, Nipson menjelaskan terkait timbangan atau berat beras yang tidak sesuai itu, Ia mengaku kalau semestinya masyarakat( warga penerima) menimbang berat beras itu pada saat diterima di warung.
"Kalau terkait masalah yang diparanginan, malam itu juga kami turun ke lapangan dan mengganti yang tidak layak, kalau masalah timbangan, harusnya masyarakat komplain pada saat pembagian atau saat itu juga pas diterima ditimbang, ini kan sudah diterima gak tau lagi kita benar atau tidak itu, memang benar kalau jenis beras itu sekarang sudah berbeda dengan sebelumnya , kalau soal rasanya kan bisa juga berbeda merasakannya itu satu sama lain," ujar Nipson.
Masih disampaikan Nipson, terkait adanya sayur dan buah yang tidak layak. Ia menanggapi kalau terkait hal itu adalah wewenang dari pihak E-Warung. "Kalau itu, pihak E-Warung yang lebih tau. mereka yang menyediakan itu dan pun, kalau tidak layak harusnya juga mereka disitu keberatan dan kenapa gak dipermasalahkan juga" tandasnya, Selasa (6/9).
Terkahir, Nipson menambahkan kalau pihaknya sebelumnya sudah sering melakukan sosialisasi terkait bantuan dan termasuk program keluarga harapan, tujuannya adalah supaya masyarakat paham dan mengetahui betul terkait program bantuan dimaksud. (Freddy)
COMMENTS