BENGKULU, garudanusantara.id - Program Pemerintah meningkatkan Pertanian khususnya Tanaman Pangan, merupakan kebutuhan dasar bagi umat manusia yang paling utama. Pentingnya menguatan ketahanan pangan merupakan fondasi bagi pembangunan sektor-sektor lainnya juga karena adanya ancaman krisis pangan dunia sebagai akibat dari fenomena perubahan iklim dan tren populasi penduduk dunia yang meningkat, termasuk di Indonesia pemenuhan kebutuhan pangan nasional bagi lebih dari 270,2 juta penduduk perlu menjadi perhatian serius menghadapi krisis ekonomi demikian dikatakan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat memberikan bantuan bibit pertanian dan hand traktor.
Sementara itu, Kepala Desa Sidorejo, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu Dani Fratikno yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2022 ini, dari anggaran pagu DD 20 % untuk ketahanan pangan yang di dalamnya bergerak beberapa bidang, sebagian kami anggarkan bercocok tanam dibidang penanaman padi beras merah. "Alhamdulillah dari hasil bercocok tanam tersebut kami sudah panen," jelas Kades, Kamis (16/12/2022).
Kepala Desa Sidorejo menambahkan, padi beras merah merupakan salah satu jenis padi yang mengandung gizi tinggi dan beberapa zat gizi umumnya ditemukan di beras merah termasuk vitamin E, thiamin, magnesium, vitamin B6, dan serat. Selain itu, lebih banyak vitaminnya dan mineral yang ditemukan dalam beras merah. Beras merah atau beras putih sebenarnya satu varietas, namun secara kasat mata bisa dibedakan dari warna beras merah yang agak gelap kecoklatan. Secara harga, beras merah tentu lebih tinggi harganya karena tidak banyak dibudidayakan dikalangan petani.
“Memang Beras merah lebih keras dan berserat membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memasaknya, serta kurang nyaman jika dimakan karena lebih keras dari pada beras putih. Hal itulah mungkin yang membuat beras merah kurang banyak diminati oleh masyarakat sebagai makanan sehari-hari. Secara gizi beras merah lebih unggul daripada beras putih, karena ia mengandung zat yang dikenal dengan sebutan antosianin. Senyawa yang terdapat pada lapisan warna merah pada jenis beras ini, dan bermanfaat sebagai zat antioksidan, antikanker, anti glisemik tinggi yang artinya baik untuk dikonsumsi penyakit diabates, serta anti hipertensi,” ungkap Dani Fratikno.
"Untuk harapan kedepannya sesuai dengan harapan dari pemerintah kecamatan dan PMD menjual beras merah disekitar desa nanti ada persentase untuk sosial, sebagai kita berikan untuk warga yang benar- benar membutuhkan beras merah, seperti orang yang terkena penyakit diabetes warga desa" terang kades.
"Hasil dalam Lahan satu hektar ada 4 lokasi yang kami tanami padi beras merah, dengan hasil panen perhektar mendapatkan bersih sekitar 62 karung. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah dan Pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut baik dan sangat mendukung, dan mengharapkan agar Kawasan Perdesaan ini menyebar ke Desa desa lainnya tentunya mengangkat potensi desa yang lain selain beras merah yang menjadi icon dari masing masing desa," pungkasnya. (Jlg)
COMMENTS