JAWA BARAT, garudanusantara.id - Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pembangunan Ruang Praktek Siswa (RPS) dan Toilet SMKN 1 Katapang Kabupaten Bandung Jawa Barat, Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 pekerjaan swakelola dengan Anggaran Rp1.040.800.000 untuk pembangunan ruang RPS dan Rp388.800.000 untuk pembangunan Toilet, yang saat ini dalam tahap pengerjaan terpantau diduga dikerjakan tidak sesuai spek, hal ini jelas terlihat pada ukuran campuran adukan semen pasir yang tidak sesuai standar, Senin (2/10/2023).
Untuk pembesian juga di duga tidak sesuai spek, hasil pengukuran wartawan media Garuda News Nusantara di lokasi seperti terlihat pada gambar dengan alat ukur sigma, seharusnya besi yang digunakan berukuran full namun kenyataannya diduga tidak sesuai spek alias banci, hal ini mendapat kritikan tajam dari Kepala perwakilan Media Garuda Nusantara Jawa Barat.
Haris Tohonan selaku Kepala Perwakilan Garuda News Nusantara Jawa Barat menyampaikan "Masih saja ada kelakuan pejabat sekolah yang di duga demi meraup keuntungn lebih mengurangi spek pekerjaan. Pekerjaan yang baru awal terpantau di duga dikerjakan asal-asalan begini, ukuran pembesian yang dipasang di duga dikurangi alias duga menggunakan besi banci, kalau bukan asal lantas apa nama istilahnya? Saya sinyalir pelaksana lalai atau "pihak terkait ada main mata" ucapnya.
Masih menurut Haris, serap informasi sedari awal perlu saya sampaikan bahwa hasil pantauan rekan-rekan untuk pemasangan pondasi terkesan asal-asalan juga dengan kondisi galian pondasi keadaan berair tetap di pasang, untuk item pembesian kami temukan jarak (spasi) antar cincin kolom bervariasi pembesian juga diduga tidak sesuai dengan spek dengan kata lain besi banci.
Dirinya menambahkan, kinerja Kepala SMKN 1 Katapang sebagai pelaksana langsung patut dipertanyakan mengapa? Sebab, baik buruknya mutu kualitas serta sesuainya kuantitas tertumpu pada Kepala Sekolah selaku penanggungjawab kegiatan jika dilakukan secara benar dan teliti, tentu hasilnya juga baik.
Kehadiran rekan media di lokasi kegiatan dalam tupoksinya melakukan kontrol sosial, secara jelas tidak ridho bila ada upaya curang dari pihak manapun. “Janganlah dikurang-kurangi ukuran spek yang telah ditetapkan dan volumenya juga. Ini proyek pakai duit rakyat bukan sedikit nilainya, serupiah pun uang yang dikucurkan untuk pembangunan tersebut harus dipertangungjawabkan,” tegasnya.Saat awak media konfirmasi melalui surat resmi (18/9/2023) Agus Rukmantara selaku Kepala Sekolah Penanggungjawab kegiatan menjawab melalui surat Senin (2/10/2023) yang menurut kami tidak relevan sebab tanpa ada data RAB sebagaimana yang kami minta. Selain itu, diduga Kepala SMKN 1 Katapang Agus Rukmantara sudah memanipulasi/merubah papan pekerjaan toilet yang jadwal awal Agustus s/d Oktober 2023 atau 90 hari kerja menjadi kalender menjadi September s/d November 2023, menguatkan dugaan kami pekerjaan Toilet tadinya ingin di gelapkan sebab sampai sekarang bulan Oktober 2023 belum ada terealisasi pekerjaannya.
“Ini tidak bisa dibiarkan kami akan kejar terus dan lanjutkan penyampaian laporan ke Aparat Penegak Hukum agar kepala sekolah maupun pejabat pemerintah yang sewenang-wenang dengan jabatan dan tanggungjawabnya tidak seenaknya melakukan perbuatan yang berakibat merugikan negara maupun masayarakat," tutup Haris. (Sudung Butarbutar)
COMMENTS