KOTA BEKASI, Garuda Nusantara - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyerahkan bantuan Rp750 juta melalui Jabar Bergerak dan Bank bjb untuk korban banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Tak hanya itu, bantuan logistik berupa kasur, pakaian, perlengkapan mandi, hingga obat-obatan diserahkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar serta Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan kepada perangkat daerah terkait.
“Kondisi banjir yang ada di wilayah ini sudah surut. Tapi bekasnya, rumah-rumah, kasur, kursi, alat elektronik, semua ada imbas dari banjir ini,” ucap Uu, saat meninjau langsung lokasi banjir di Kota Bekasi, Kamis (27/2).
“Saya merasa prihatin. Apalagi kejadian banjir di Jatimekar sudah empat kali sejak awal 2020. Karena itu, saya ke sini ditugaskan oleh Bapak Gubernur untuk memantau kondisi sekaligus mendengar keluhan warga dan harapan dan keinginan serta solusi yang diambil baik masukan dari Pemkot Bekasi dan lainnya,” tambahnya.
Hujan deras yang turun sejak Senin (24/2) membuat beberapa titik di Kota Bekasi lumpuh, tak terkecuali Perumahan Bumi Nasio Indah di Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih.
Curah hujan cukup tinggi itu menyebabkan air meluap melewati tanggul. Kondisi diperparah dengan tingginya debit air di Kali Cakung. Rumah hingga sekolah pun terendam banjir, ketinggian bervariasi antara 60 cm hingga 1,5 meter.
Akibatnya, sebanyak 1.100 jiwa di RW 15 terdampak banjir. Sementara di RW 16 warga terdampak berjumlah 340 orang.
Uu pun menegaskan, bahwa pihaknya berkoordinasi dengan lembaga terkait termasuk BBWS, dinas, dan pemerintah untuk menangani banjir tersebut. “Dilakukan rapat koordinasi juga bersama Bupati/Walikota daerah terdampak untuk membuat keputusan apakah tanggap darurat dan permanen seperti polder,” tandasnya. Dikutip dari rmoljabar. (Redaksi)
Tak hanya itu, bantuan logistik berupa kasur, pakaian, perlengkapan mandi, hingga obat-obatan diserahkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar serta Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan kepada perangkat daerah terkait.
“Kondisi banjir yang ada di wilayah ini sudah surut. Tapi bekasnya, rumah-rumah, kasur, kursi, alat elektronik, semua ada imbas dari banjir ini,” ucap Uu, saat meninjau langsung lokasi banjir di Kota Bekasi, Kamis (27/2).
“Saya merasa prihatin. Apalagi kejadian banjir di Jatimekar sudah empat kali sejak awal 2020. Karena itu, saya ke sini ditugaskan oleh Bapak Gubernur untuk memantau kondisi sekaligus mendengar keluhan warga dan harapan dan keinginan serta solusi yang diambil baik masukan dari Pemkot Bekasi dan lainnya,” tambahnya.
Hujan deras yang turun sejak Senin (24/2) membuat beberapa titik di Kota Bekasi lumpuh, tak terkecuali Perumahan Bumi Nasio Indah di Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih.
Curah hujan cukup tinggi itu menyebabkan air meluap melewati tanggul. Kondisi diperparah dengan tingginya debit air di Kali Cakung. Rumah hingga sekolah pun terendam banjir, ketinggian bervariasi antara 60 cm hingga 1,5 meter.
Akibatnya, sebanyak 1.100 jiwa di RW 15 terdampak banjir. Sementara di RW 16 warga terdampak berjumlah 340 orang.
Uu pun menegaskan, bahwa pihaknya berkoordinasi dengan lembaga terkait termasuk BBWS, dinas, dan pemerintah untuk menangani banjir tersebut. “Dilakukan rapat koordinasi juga bersama Bupati/Walikota daerah terdampak untuk membuat keputusan apakah tanggap darurat dan permanen seperti polder,” tandasnya. Dikutip dari rmoljabar. (Redaksi)
COMMENTS