TANJAB BARAT, Garuda Nusantara - Patut diduga perehaban SMPN 3 Kuala Tungkal terkesan tidak transparan. Sebab, tidak sedikit dana yang digunakan yaitu sebesar Rp.499.080.000. Namun fakta di lapangan bahan pun banyak menggunakan bahan yang lama.
Saat wartawan mengkonfirmasi Kepala Sekolah SMPN 3 Kuala Tungkal membenarkan bahwa banyak menggunakan bahan yang lama dari pada bahan yang baru. Seharusnya yang namanya rehab itu harusnya banyak menggunakan bahan yang baru daripada bahan yang lama. Ini menjadi pertanyaan awak media, sebenarnya ada apa dan sebenarnya bagaimana ini bisa terjadi?
Selain itu, Ormas Rajawali Sakti pun angkat bicara bahwa menduga kuat tidak adanya keterbukaan dalam peroses perehaban ini. Terlebih tidak adanya konsultan yang mengawasi berjalannya pekerjaan tersebut. “Seharusnya mereka mengadakan dan menuliskan di papan keterangan mengenai siapa konsultan yang mengawasi perehaban tersebut,” tanyanya.
"Benar kami menduga perehaban SMPN 3 ini terkesan sembunyi-sembunyi dan tidak transparan. Seharusnya papan keterangan pekerjaan itu lengkap, kok ini malah gak ada konsultannya. Malah yang ada hanya Fasilitator yakni H Somad. Selain itu, kami mengecek ke lapangan ternyata memang banyak menggunakan bahan-bahan yang lama dalam perehaban ini yang diambil dari bangunan lama,” ungkapnya.
“Jelas ini bagi kami janggal, dan jika tidak sesuai ini harus kita laporkan supaya tidak seperti ini. Untuk apa direhab kalo masih banyak menggunakan bahan-bahan yang lama jadi dana yang sebesar Rp.499.080.000 itu untuk apa dan dikemanakan," tutur Ketua Ormas Rajawali Sakti. (AD)
COMMENTS