Bertempat di Desa Maduma, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara, tampak antusias Masyarakat Samosir mendengarkan pemaparan Visi Misi Dari MARGUNA tersebut, dalam penyampaiannya Maruale Simbolon menyampaikan kepada masyarakat khususnya masyarakat Pulau Samosir.
Sekilas sepak terjang pengalaman Calon Bupati Samosir yang seorang pensiunan TNI purnawirawan Maruale Simbolon SP, dan juga diketahui bahwa asli putra kelahiran Pulau Samosir.
Maruale Simbolon juga sangat bangga menceritakan masa kecilnya pada masa dahulu kala saat penggembala Kerbau, "parmahan horbo" sembari memainkan alat-alat tradisional Batak dan sebagainya.
Untuk diketahui Maruale Simbolon sudah cukup malang melintang dan tak diragukan lagi, untuk dirinya sendiri sudah dirasa cukup, akan tetapi jiwanya terpanggil sampai turun gunung bertujuan untuk pembangunan di Pulau Samosir ini agar maju, dan masyarakatnya makmur dan sejahtera, ungkap Maruale Simbolon dihadapan Masyarakat Samosir.
Maruale Simbolon juga mengajak masyarakat untuk cerdas dalam berpesta demokrasi kali ini, dalam dialek bahasa batak "Nadilean na tuhamu i gabe i do dibaen gabe dang boi be hamu manuntut" artinya yang diberikan kepada masyarakat yang tak seberapa itu, menjadi penghalang buat warga untuk menuntut, ujarnya, Sabtu (07/11/2020).
Lebih lanjut Marulae mengingatkan warga Samosir agar menghindari Many Politik pasalnya ketika warga akan menuntut, sudah pasti akan ada perkataan kan saya sudah memberi padamu?
"Ai molo tatuntut pe, ai naung naparjolo hulean ido tuho, naung parjolo doho maddai, alai holan rima-rimanai ma sahat tuho, anggo tabo-tabo nai diau doi" Kata Marulae mengisyaratkan dan mengingatkan Warga.
Dalam kesempatan tersebut juga Marulae Simbolon turut menjelaskan kegiatan aktivitas sehari hari masyarakat Samosir. Masyarakat Parawisata tidak sampai satu persen, diperkirakan hampir 85 persen warga bertani. Inilah realitas disamosir lima belas tahun yang keliru selama ini, "Sega mandasor, segama luhutan," ungkapnya.
Marulae pun pertanyakan kepada masyarakat Samosir, apakah yang salah akan diteruskan? "Torushononta do nasega luhutan on?" tanyanya.
Lalu disahut antusias warga dengan kata tidak, atau dengan bahasa dialek batak disahut "daong" dengan tegas.
Dalam penyampaian itu juga Marulae kembali menegaskan, dasar warga Samosir adalah bertani, untuk itulah MARGUNA hadir untuk warga Samosir untuk membenahi yang keliru, dari dasar Parawisata untuk pertanian.
Marulae juga menyampaikan Visi Misinya dihadapan warga Samosir yakni mensejahterakan masyarakat Samosir, yang berbasiskan Ekonomi pertanian dan Parawisata. “Warga Samosir juga diajak untuk cerdas memilih, siapa yang dipilih dan kemana akan dibawa,” ujarnya.
Dihadapan Warga Samosir Marhuale Simbolon juga menghibur warga dengan memainkan alat musik tradisional seruling. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan kesempatan buat Warga Samosir untuk mengajukan pertanyaan kepada Calon Bupati Samosir Maruale Simbolon.
Warga mempertanyakan, bagaimana kedepan MARGUNA apakah visi misinya ini akan berjalan, jelas kita ketahui bahwa Bupati bisa mencalonkan diri atas dukungan partainya, dan pembangunan akan terhambat jika tidak ada dukungan DPR mohon dijelaskan.
Menjawab pertanyaan Warga, Maruale Simbolon mengatakan mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah terdiri dari 3 unsur yang sudah memegang peranannya masing-masing.
Unsur pertama exekutif yakni Bupati dan jajarannya. Unsur kedua Legislatif, inilah anggota Dewan. Yang ketiga yakni unsur Yudikatif, inilah penegak Hukum, inilah yang disebut pemerintahan secara keseluruhan.
Dihadapan para warga samosir Maruale Simbolon mencoba mencerdaskan Masyarakat Samosir tentang roda pemerintahan, yang menyebut fungsi dari 3 roda pemerintahan tersebut.
Yakni pemerintah (Eksekutif) memegang peranan untuk roda pemerintahan, lalu DPR (Legislatif) memegang peranan untuk mengawasi jalannya roda pemerintahan. Untuk penegak hukum (Yudikatif) berfungsi untuk mengadili jika ada yang salah atau melanggar hukum.
Jadi untuk program pemerintahan (Bupati) tidak ada yang bisa menghambat itu dari calon partai, maupun dari partai, maupun dari pihak luar karena hal tersebut sudah diatur didalam perundang undangan, imbuhnya.
Ia juga mempertegas bahwa MARGUNA bukan calonnya Partai, namun calon Masyarakat yang akan membangun bersama sama memajukan Samosir.
Dia juga membeberkan alasanya kenapa memilih untuk tidak dari jalur partai, karena akan menjadi beban politik, karena kalau sudah terbebani maka Visi Misi membangun Pulo Samosir akan terhambat.
Jika ada warga bertanya terhadap seorang bupati tentang jalan dan dijawab, dikatakan itu bukan urusannya, itu sama saja namanya 'latteung mullop ullop' ujarnya dalam dialek bahasa batak toba.
Maruale Simbolon mengatakan, bahwa tanggung jawab Bupati yang mengemban tugas, itulah fungsinya dipilih seorang Bupati untuk mengurus itu, karena itu bukan urusan warga lagi. (Ly Tinambunan)
COMMENTS