Menurut Tulus, keberhasilan ini bukti kinerja Plt Kepala BNNK Kota Gunungsitoli Kompol Arifieli Zega dalam memimpin organisasi tersebut.
"Kami mencatat penangkapan ini merupakan yang terbesar di kepulauan Nias saat ini. Jadi patut diapresiasi, dan Kedepan kita harapkan BNN semakin kuat berperang melawan para bandar narkoba" ujarnya, via sambungan seluler, Jum'at (29/11/2019).
Sebelumnya, di Gunungsitoli, Kompol Arifieli Zega menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap tersangka yang mengaku bernama Joni Naibaho, pada 28 November 2019 sekitar pukul 23.00 WIB di Jalan Pendidikan, Kota Gunungsitoli.
Menurut dia, saat ditangkap tersangka sedang menunggu pembeli dan dari saku tersangka personel BNNK Gunungsitoli tidak menemukan kartu identitas kecuali narkotika. "Kita hanya menemukan narkotika jenis sabu di saku tersangka, dan setelah kita timbang beratnya mencapai 32,33 gram," terangnya.
Dari Arifieli diketahui, tersangka mengaku tinggal di Pulo Brayan, Medan, dan tiba di Kota Gunungsitoli melalui jalur laut dengan membawa narkotika pada 26 November 2019.
"Di pelabuhan Gunungsitoli tersangka dijemput oleh PW yang saat ini sedang kita buru, dan mereka sempat ke Nias Barat," ungkapnya.
Bahkan tersangka sempat menginap satu malam di rumah PW di Nias Barat dan kembali ke Kota Gunungsitoli untuk bertransaksi.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 114 dan 112 Undang Undang Narkotika Nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Di hadapan pers, tersangka mengaku hanya dibayar membawa narkotika dari Medan ke Pulau Nias dengan bayaran Rp5 juta. Dia mengaku dibayar oleh seseorang yang bekerja sebagai wiraswasta, dan dari Medan dikawal hingga di atas kapal dan turun dari kapal dijemput oleh PW. (Sil)
COMMENTS