KABANJAHE, Garuda News Nusntara - Delapan bulan rekening listrik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe tidak dibayar, tunggakan ditaksasi mencapai Rp 1 milyar, akibatnya pihak PLN memutuskan meteran listrik PDAM Tirta Malem Kabanjahe, yang tentunya berdampak kepada ribuan warga Kecamatan Kabanjahe, tidak lagi menerima pasokan air bersih.
Banyak warga mengeluhkan atas kinerja PDAM Tirta Malem, karena sejak beberapa bulan terakhir warga Kabanjahe membayar iuran air ratusan ribu/bulan, seperti contoh ibu H. Br Sibero, beralamat di Perumahan Karo Indah Kabanjahe. Beliau membayar iuran air mencapai Rp 614.000 sementara air sudah 2 bulan gak mengalir ke rumahnya, jadi kami dipaksa membayar rekening angin, kalau begini, karena selama dua bulan ini kami membeli air di Doorsmeer untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,jadi akibat yang dilakukan PDAM Tirta Malem ini kami mengalami kerugian berkali-kali,sudahlah membayar rekening angin ditambah lagi harus mengeluarkan uang buat membeli air ke Doorsmeer, ujarnya kesal.
Ketika hal ini dikomfirmasi ke Plt. PDAM Tirta Malem, Jonara Tarigan di ruang kerjanya, ia membenarkan diputusnya meteran listrik oleh pihak PLN, hingga untuk pasokan air bersih di Wilayah Kecamatan Kabanjahe sementara tidak bisa kita salurkan, katanya
Ketika ditanya berapa bulan tunggakan PDAM Tirta Malem kepada PLN, Jonara mengatakan, sudah 8 bulan tidak terbayar, dengan total tunggakan berkisar Rp 1 Milyar lebih. Makanya meteran diputus PLN, ujarnya.
Jonara melanjutkan, untuk solusi dan penanganan dsn menyikapi keluhan warga Kecamatan Kabanjahe yang sangat membutuhkan air bersih, Jonara mengatakan pihaknya telah mengusulkan ke Pemkab. Karo, namun, belum ada jawaban dari Badan Pengawas Perusahaan Milik Daerah, terang Jonara.
Ketika disinggung masalah konsumen yang tetap diminta melakukan pembayaran tagihan airnya, sementara air tidak jalan lagi, ia menjawab, persoalan ini dari dulu hingga sekarang sudah menjadi benang kusut, jadi susah untuk dijelaskan, bahkan pihaknya juga tidak menampik beberapa staf dan karyawan telah di rumahkan karena tidak mampu lagi membayar gaji mereka, kini jumlah staf dan karyawan tinggal 115 orang lagi, kata Jonara mengakhiri. (Lia/Red)
Banyak warga mengeluhkan atas kinerja PDAM Tirta Malem, karena sejak beberapa bulan terakhir warga Kabanjahe membayar iuran air ratusan ribu/bulan, seperti contoh ibu H. Br Sibero, beralamat di Perumahan Karo Indah Kabanjahe. Beliau membayar iuran air mencapai Rp 614.000 sementara air sudah 2 bulan gak mengalir ke rumahnya, jadi kami dipaksa membayar rekening angin, kalau begini, karena selama dua bulan ini kami membeli air di Doorsmeer untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,jadi akibat yang dilakukan PDAM Tirta Malem ini kami mengalami kerugian berkali-kali,sudahlah membayar rekening angin ditambah lagi harus mengeluarkan uang buat membeli air ke Doorsmeer, ujarnya kesal.
Ketika hal ini dikomfirmasi ke Plt. PDAM Tirta Malem, Jonara Tarigan di ruang kerjanya, ia membenarkan diputusnya meteran listrik oleh pihak PLN, hingga untuk pasokan air bersih di Wilayah Kecamatan Kabanjahe sementara tidak bisa kita salurkan, katanya
Ketika ditanya berapa bulan tunggakan PDAM Tirta Malem kepada PLN, Jonara mengatakan, sudah 8 bulan tidak terbayar, dengan total tunggakan berkisar Rp 1 Milyar lebih. Makanya meteran diputus PLN, ujarnya.
Jonara melanjutkan, untuk solusi dan penanganan dsn menyikapi keluhan warga Kecamatan Kabanjahe yang sangat membutuhkan air bersih, Jonara mengatakan pihaknya telah mengusulkan ke Pemkab. Karo, namun, belum ada jawaban dari Badan Pengawas Perusahaan Milik Daerah, terang Jonara.
Ketika disinggung masalah konsumen yang tetap diminta melakukan pembayaran tagihan airnya, sementara air tidak jalan lagi, ia menjawab, persoalan ini dari dulu hingga sekarang sudah menjadi benang kusut, jadi susah untuk dijelaskan, bahkan pihaknya juga tidak menampik beberapa staf dan karyawan telah di rumahkan karena tidak mampu lagi membayar gaji mereka, kini jumlah staf dan karyawan tinggal 115 orang lagi, kata Jonara mengakhiri. (Lia/Red)
COMMENTS