KOTA BEKASI, Garuda Nusantara - Untuk menjaga keberlangsungan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam kondisi tanggap darurat Covid-19 saat ini, maka SMA Negeri 8 Kota Bekasi telah mengantisipasi dengan Program Pembelajaran Online, dengan cara memanfaatkan Web Site Sekolah sebagai alternatif.
“Kita berdayakan web sekolah untuk sarana interaksi siswa dengan guru dan sekolah, bila nanti keadaan semakin memburuk dan ada perintah untuk melaksanakan belajar di rumah atau diliburkan karena dampak Covid-19,” ungkap Dedi Suryadi, MPd, Kepala SMA Negeei 8 Kota Bekasi, Sabtu (14/3).
Lanjut Dedi, SMAN 8 Bekasi telah memanfaatkan teknologi informasi dalam berkomunikasi. Sehingga program pembelajaran online yang akan diterapkan ini bukanlah hal yang sulit dan mendapat respon positif.
Dedi mengatakan, bahwa pembelajaran tanpa tatap muka sudah diterapkan sejak beberapa waktu lalu di SMA Negeei 8 Kota Bekasi. Guru memberikan ringkasan materi pelajaran dan tugas melalui email dan selanjutnya siswa mengirimkan hasil pekerjaannya ke guru juga melalui email.
“Ke depannya, kita harus mampu membuat E-Learning, dimana guru dapat menyampaikan materi secara live dan siswa menyimaknya di tempat lain, misalnya di rumah,” sambung Dedi.
Tapi, kata Dedi, sarana prasarana untuk menunjang E-Learning di sekolah sangatlah besar biayanya. Sehingga untuk itu, sekolah memanfaatkan Web Sekolah sebagai alternatif penyampaian materi, tugas dan soal-soal kepada siswa bila seandainya keadaan semakin tidak memungkinkan untuk bertatap muka dalam pembelajaran.
“Selain web sekolah, kita juga akan memanfaatkan blog/vlog guru-guru dan email sebagai media interaksi pembelajaran tanpa tatap muka. Kita juga akan memberdayakan grup WhatsApp (WA) Wali Kelas dengan siswa. Semua ini adalah wujud aksi sekolah dalam mengantisipasi Covid-19 bila kondisi semakin memburuk, proses KBM tetap berjalan walau tanpa harus bertatap muka,” pungkas Dedi. (Red)
“Kita berdayakan web sekolah untuk sarana interaksi siswa dengan guru dan sekolah, bila nanti keadaan semakin memburuk dan ada perintah untuk melaksanakan belajar di rumah atau diliburkan karena dampak Covid-19,” ungkap Dedi Suryadi, MPd, Kepala SMA Negeei 8 Kota Bekasi, Sabtu (14/3).
Lanjut Dedi, SMAN 8 Bekasi telah memanfaatkan teknologi informasi dalam berkomunikasi. Sehingga program pembelajaran online yang akan diterapkan ini bukanlah hal yang sulit dan mendapat respon positif.
Dedi mengatakan, bahwa pembelajaran tanpa tatap muka sudah diterapkan sejak beberapa waktu lalu di SMA Negeei 8 Kota Bekasi. Guru memberikan ringkasan materi pelajaran dan tugas melalui email dan selanjutnya siswa mengirimkan hasil pekerjaannya ke guru juga melalui email.
“Ke depannya, kita harus mampu membuat E-Learning, dimana guru dapat menyampaikan materi secara live dan siswa menyimaknya di tempat lain, misalnya di rumah,” sambung Dedi.
Tapi, kata Dedi, sarana prasarana untuk menunjang E-Learning di sekolah sangatlah besar biayanya. Sehingga untuk itu, sekolah memanfaatkan Web Sekolah sebagai alternatif penyampaian materi, tugas dan soal-soal kepada siswa bila seandainya keadaan semakin tidak memungkinkan untuk bertatap muka dalam pembelajaran.
“Selain web sekolah, kita juga akan memanfaatkan blog/vlog guru-guru dan email sebagai media interaksi pembelajaran tanpa tatap muka. Kita juga akan memberdayakan grup WhatsApp (WA) Wali Kelas dengan siswa. Semua ini adalah wujud aksi sekolah dalam mengantisipasi Covid-19 bila kondisi semakin memburuk, proses KBM tetap berjalan walau tanpa harus bertatap muka,” pungkas Dedi. (Red)
COMMENTS