DELI SERDANG, Garuda Nusantara - Warga yang keseharianya sebagai supir angkot berinisial H mendatangi Kantor Desa Helvetia yang beralamat di Jalan Veteran No. 8 Helvetia, Kec. Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara guna mempertanyakan penyebab dirinya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan, Selasa (26/5/2020).
Berpuluh-puluh tahun profesi sebagai supir angkot ini ia geluti dan belum pernah mengeluhkan bantuan pemerintah.
Ia menceritakan sudah empat kali data-data dirinya dimintai Kepala Lingkungan (Kepling) namun belum juga kunjung mendapatkan bantuan. Padahal supirlah dari berbagai profesi yang benar-benar terdampak Covid-19 ini.
Tampak warga yang berprofesi supir angkot ini melihat satu per satu nama-nama yang tercantum di papan pengumuman, akan tetapi namanya memang tidak ada terdaftar. “Apa seperti kami para supir angkot ini tak layak mendapatkan bantuan sembako,” katanya.
Namun, wanita yang belakangan diketahui bagian dari perangkat Kantor Desa Helvetia ini menganjurkan agar si sopir meminta dengan memohon kepada Kepling. "Minta jangan emosi, minta dengan baik-baik ke kepling agar dibantu,” ujarnya.
“Siapa yang tidak emosi bu, KK saya sudah diminta sebanyak empat kali, namun kenapa sampai saat ini saya tak ada menerima bantuan itu. Sebagai warga negara yang terdampak corona, saya jelas mempertanyakan ini,” katanya dengan tegas.
"Abang kan wartawan, tolonglah beritakan tentang ketidakadilan ini,” kata supir angkot ini lagi. Awak media pun menyanggupi dengan pengambilan beberapa gambar dokumentasi atas persetujuan warga agar diberitakan. Namun perangkat desa yang berada di kantor mendadak protes.
"Mau dimasukkan kemana itu bang,” katanya protes. Hargai kami disinilah,” katanya lagi. Seolah tak peduli tugas dan tupoksi jurnalis itu yaitu mencari dan menggali informasi yang menyangkut kepentingan umum guna diinformasikan ke khalayak publik.
Terpisah, awak media mencoba untuk mengkonfirmasi namun Kepala Desa Helvetia Agus Sailin tidak berada di kantornya, Rabu (26/5/2020).
Sampai berita ini diturunkan, awak media berusaha mengontak Kepala Desa Helvetia Agus Sailin namun belum berhasil dihubungi via cellular guna mengkonfirmasikan keluhan supir angkot yang tak ikut serta mendapatkan bantuan pemerintah tersebut. (Ly Tnb)
Berpuluh-puluh tahun profesi sebagai supir angkot ini ia geluti dan belum pernah mengeluhkan bantuan pemerintah.
Ia menceritakan sudah empat kali data-data dirinya dimintai Kepala Lingkungan (Kepling) namun belum juga kunjung mendapatkan bantuan. Padahal supirlah dari berbagai profesi yang benar-benar terdampak Covid-19 ini.
Tampak warga yang berprofesi supir angkot ini melihat satu per satu nama-nama yang tercantum di papan pengumuman, akan tetapi namanya memang tidak ada terdaftar. “Apa seperti kami para supir angkot ini tak layak mendapatkan bantuan sembako,” katanya.
Namun, wanita yang belakangan diketahui bagian dari perangkat Kantor Desa Helvetia ini menganjurkan agar si sopir meminta dengan memohon kepada Kepling. "Minta jangan emosi, minta dengan baik-baik ke kepling agar dibantu,” ujarnya.
“Siapa yang tidak emosi bu, KK saya sudah diminta sebanyak empat kali, namun kenapa sampai saat ini saya tak ada menerima bantuan itu. Sebagai warga negara yang terdampak corona, saya jelas mempertanyakan ini,” katanya dengan tegas.
"Abang kan wartawan, tolonglah beritakan tentang ketidakadilan ini,” kata supir angkot ini lagi. Awak media pun menyanggupi dengan pengambilan beberapa gambar dokumentasi atas persetujuan warga agar diberitakan. Namun perangkat desa yang berada di kantor mendadak protes.
"Mau dimasukkan kemana itu bang,” katanya protes. Hargai kami disinilah,” katanya lagi. Seolah tak peduli tugas dan tupoksi jurnalis itu yaitu mencari dan menggali informasi yang menyangkut kepentingan umum guna diinformasikan ke khalayak publik.
Terpisah, awak media mencoba untuk mengkonfirmasi namun Kepala Desa Helvetia Agus Sailin tidak berada di kantornya, Rabu (26/5/2020).
Sampai berita ini diturunkan, awak media berusaha mengontak Kepala Desa Helvetia Agus Sailin namun belum berhasil dihubungi via cellular guna mengkonfirmasikan keluhan supir angkot yang tak ikut serta mendapatkan bantuan pemerintah tersebut. (Ly Tnb)
COMMENTS