MEDAN, Garuda Nusantara - Anggota DPRD Sumut Wakil Ketua Pansus LKPJ Gubernur 2019 DR Timbul Sinaga SE MSA mengutarakan agar Sumatera Utara (Sumut) meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan membangun ekonomi pertanian secara moderen dengan sumber kekayaan alam yang ada.
Timbul menegaskan, dalam rangka membangun Provinsi Sumut harus dengan kajian ilmiah untuk menemukan keunggulan absolut dan relatif atas seluruh potensi yang ada termasuk mempertimbangkan skala ekonomi multiplier efecy setiap alokasi anggaran yang dialokasikan sesuai dengan potensi sumut.
Ditambahkannya, pemerintah daerah supaya melakukan pendekatan-pendekatan ilmiah terutama dalam sektor ekonomi pertanian moderen, apa yang akan dikembangkan harus dilihat dari skala ekonomi.
"Yang dibangun di sektor pertanian seperti apa? Misal kalau dipilih tanaman hortikultura jenis bawang merah atau pun cabai harus ada kajian ilmiah,” katanya.
Lebih lanjut DR Timbul Sinaga SE MSA mengharapkan pemerintah harus bisa memediasi dari hulu sampai ke hilir, mulai dari pembibitan sampai ke pemasaran pemerintah harus ikut andil dan harus ada partisipasi dibagian itu.
Seperti halnya yang telah dipaparkan beberapa waktu lalu kepada UPT balai benih induk (BBI) di Hutaraja Siborong-Borong Tapanuli Utara beberapa waktu yang lalu. "Jika dikasih bibit namun tidak dibantu dalam penanaman dan perawatan ini tidak bisa berjalan, harus dirangkul agar semua daerah Sumut ini maju,” jelasnya.
Anggota DPRD dari Komisi C ini juga memberikan pandangan seperti halnya harga komoditi cabai akhir-akhir ini yang mengalami tren penurunan harga yang signifikan. “Pemerintah harus tanggap untuk membuka pasar di luar daerah yang membutuhkan cabai, agar petani jangan sampai merugi,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, Sumatera Utara harus ada berbagai kajian, jangan selera-selera saja. “Semua lini mesti berkolaborasi, zaman sekarang bukan zaman kompetisi tetapi zaman kolaborasi, bergabung satu sama lain untuk menghasilkan sesuatu untuk bersinergi, satu ditambah satu kalau sama dengan dua itu bukan sinergi. Namun satu ditambah satu harus bisa lebih dari dua barulah ada hasilnya,” tambahnya.
Timbul Sinaga mengisahkan kunjungan kerja (kunker) yang diagendakan baru baru ini di daerah Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Wilayah sumut ini juga dianggap salah satu wilayah yang potensial untuk mendongkrak PAD daerah sumut yaitu dengan tambang emasnya.
Dalam rangka kunjungan ini juga turut memantau dan memastikan sejauh mana pemerintah daerah didalam membangun didaerah serta memastikan kontribusi daerah untuk mendongkrak PAD Sumut. (Ly Tnb)
Timbul menegaskan, dalam rangka membangun Provinsi Sumut harus dengan kajian ilmiah untuk menemukan keunggulan absolut dan relatif atas seluruh potensi yang ada termasuk mempertimbangkan skala ekonomi multiplier efecy setiap alokasi anggaran yang dialokasikan sesuai dengan potensi sumut.
Ditambahkannya, pemerintah daerah supaya melakukan pendekatan-pendekatan ilmiah terutama dalam sektor ekonomi pertanian moderen, apa yang akan dikembangkan harus dilihat dari skala ekonomi.
"Yang dibangun di sektor pertanian seperti apa? Misal kalau dipilih tanaman hortikultura jenis bawang merah atau pun cabai harus ada kajian ilmiah,” katanya.
Lebih lanjut DR Timbul Sinaga SE MSA mengharapkan pemerintah harus bisa memediasi dari hulu sampai ke hilir, mulai dari pembibitan sampai ke pemasaran pemerintah harus ikut andil dan harus ada partisipasi dibagian itu.
Seperti halnya yang telah dipaparkan beberapa waktu lalu kepada UPT balai benih induk (BBI) di Hutaraja Siborong-Borong Tapanuli Utara beberapa waktu yang lalu. "Jika dikasih bibit namun tidak dibantu dalam penanaman dan perawatan ini tidak bisa berjalan, harus dirangkul agar semua daerah Sumut ini maju,” jelasnya.
Anggota DPRD dari Komisi C ini juga memberikan pandangan seperti halnya harga komoditi cabai akhir-akhir ini yang mengalami tren penurunan harga yang signifikan. “Pemerintah harus tanggap untuk membuka pasar di luar daerah yang membutuhkan cabai, agar petani jangan sampai merugi,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, Sumatera Utara harus ada berbagai kajian, jangan selera-selera saja. “Semua lini mesti berkolaborasi, zaman sekarang bukan zaman kompetisi tetapi zaman kolaborasi, bergabung satu sama lain untuk menghasilkan sesuatu untuk bersinergi, satu ditambah satu kalau sama dengan dua itu bukan sinergi. Namun satu ditambah satu harus bisa lebih dari dua barulah ada hasilnya,” tambahnya.
Timbul Sinaga mengisahkan kunjungan kerja (kunker) yang diagendakan baru baru ini di daerah Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Wilayah sumut ini juga dianggap salah satu wilayah yang potensial untuk mendongkrak PAD daerah sumut yaitu dengan tambang emasnya.
Dalam rangka kunjungan ini juga turut memantau dan memastikan sejauh mana pemerintah daerah didalam membangun didaerah serta memastikan kontribusi daerah untuk mendongkrak PAD Sumut. (Ly Tnb)
COMMENTS