Putri Politisi Senior Partai Golkar Digeser dari Sekda

KOTA BEKASI, garudanusantara.id - Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKPSDM) Kota Bekasi, Nadih Arifin mengatakan posisi Sekretaris Daerah Kota Bekasi yang dijabat Reny Hendrawati mengalami pergantian. Hal itu dikatakannya lantaran ada evaluasi kinerja.

“Sebetulnya tahapan pergantian Sekretaris Daerah Kota Bekasi sudah lama dilakukan dan sifatnya bukan mendadak. Beliau (Reny Hendrawati-red) dievaluasi kinerjanya,” ungkap Nadih Arifin, Selasa (3/1/2023).

Lebih lanjut Nadih menuturkan, saat ini putri dari politisi senior Partai Golkar tersebut ditempatkan sebagai Staf Ahli di Pemerintahan Kota Bekasi, jabatan Sekretarias Daerah di isi oleh Pelaksana Harian (Plh) Junaedi yang masih bertugas sebagai Kepala Dinas Tata Ruang.

“Terhitung saat, Senin (3/1/2023) Junaedi ditunjuk sebagai Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi dan untuk definitif Sekda masih proses,”ucapnya.

Namun saat ditanya mengenai alasan Reny Hendrawati diganti karena dugaan pengembalian uang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantar kasus Korupsi mantan Wali Kota Rahmat Effendi, Nadih enggan memberikan komentar mengenai hal tersebut. “Kalau soal itu saya no-comment bang,”jawabnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, Jumat (18/2/2022), Usai Ketua DPRD Kota Bekasi, Chairoman J.Putro asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengembalikan uang Rp 200 juta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Reny Hendrawati pun mengikuti langkah wakil rakyat itu terkait kasus yang melibatkan tersangka Rahmat Effendi (RE).

Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Reny Hendrawati mengembalikan uang saat diperiksa tim penyidik di gedung KPK pada Kamis (17/2/2022) kemarin.

"Tim penyidik menerima pengembalian sejumlah uang dari saksi, dan niatnya akan dianalisa lebih lanjut untuk melengkapi berkas perkara tersangka Rahmat Effendi dan lainnya," kata Ali Fikri. (Red)